Minggu, 21 Desember 2025

Sistem Pembayaran di Indonesia

- Jumat, 4 Mei 2018 | 10:02 WIB

-
METROPOLITAN - Bank Indonesia bersama pemangku kepentingan telah menjalankan Gerbang Pembayaran Nasional ( GPN) sebagai permulaan dari peta jalan sistem pembayaran nasional di Indonesia. Melalui GPN, sistem pembayaran dengan kartu debit dapat saling terhubung (interkoneksi) dan beroperasi
secara bersama-sama meski berbeda mesin dan perangkat (interoperabilitas). Dengan kata lain, pemilik kartu debit berlogo GPN dapat bertransaksi
menggunakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) serta perangkat Electronic Data Capture (EDC) dari bank mana saja. Sebelumnya, industri perbankan mengeluarkan kartu debit yang hanya bisa diakses oleh mesin atau perangkat dari bank yang sama. Selain itu, transaksi antarbank bisa dilakukan, namun nasabah dibebani biaya administrasi yang relatif tinggi. "Diluncurkannya GPN merupakan momentum penting dalam blue print sistem pembayaran di Indonesia.
GPN jadi terobosan menghilangkan fragmentasi sistem melalui sistem yang interkoneksi dan interoperabilitas antara penyelenggara jasa sistem pembayaran," kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat acara peluncuran bersama kartu berlogo GPN di BI, Kamis (3/5/2018). GPN kini resmi dikeluarkan oleh 98 bank penerbit kartu debit dari total 100 penyelenggara jasa sistem pembayaran di Indonesia. Setelah GPN diimplementasikan, infrastruktur yang dimiliki industri
sistem pembayaran didorong untuk ditempatkan di daerah lain yang selama ini mengalami kesulitan akses terhadap layanan perbankan. Agus memberikan gambaran, sebelum GPN diluncurkan, banyak mesin ATM berjejer di pusat-pusat perbelanjaan, juga dengan perangkat EDC dari bank yang berbeda di kasir. Dengan adanya GPN, sebagian mesin ATM dan perangkat EDC itu bisa dialihkan ke daerah lain yang lebih membutuhkan, sehingga inklusi keuangan bisa
meningkat. "Sebelum GPN, ada inefisiensi seperti biaya investasi perluasan infrastruktur dan teknologi yang jadi tinggi sekali, karena industri enggan berbagi layanan. Seperti investasi mesin ATM dan EDC yang begitu besar hanya untuk di satu lokasi," tutur Agus.
SUMBER : kompas.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X