METROPOLITAN - Pesta Paduan Suara Gereja Katolik (Pesparani) tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) siap digelar pada 24-27 Mei 2018 di Kupang dengan tema “Mewujudkan Persaudaraan Sejati “. Ajang ini bertujuan untuk menyiapkan putra-putri terbaik mewakili NTT di tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Ambon.
Pesparani tingkat provinsi diikuti 18 kabupaten/kota Se-NTT dengan jumlah peserta sebanyak 1.157 orang dan Kota Kupang sebagai tuan rumah. Demikian disampaikan Fransiskus Salem, Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik daerah (LP3KD) kepada wartawan di Resto Suba Suka Kupang, Selasa (22/5).
“Pesparani tingkat NTT siap digelar pada 24-27 Mei 2018, meski persiapan kita singkat namun kita mendapat dukungan penuh dari Gubernur NTT, Uskup dan seluruh stakeholder yang ada di NTT,” ungkap Frans Salem.
Ia mengatakan, diselenggarakannya Pesparani pertama bertepatan dengan bulan Rosario yang mana, Pesparani tingkat nasional juga akan diselanggarakan tepat bulan Oktober yang juga bulan Rosario dengan Ambon sebagai tuan rumah dari 27 Oktober hingga 2 November 2018.
Frans Salem juga mengatakan, NTT berbeda dengan provinsi lain. Sebab untuk menyeleksi peserta yang akan mewakili NTT dalam Perparani Nasional di Ambon, dilakukan pesparani tingkat Provinsi sehingga bisa menyeleksi peserta terbaik untuk membawa nama NTT, apalagi mayoritas umat Katholik berada di provinsi kepulauan ini
Dia berharap agar dengan adanya kegiatan rohani seperti Pesparani ini dapat menimbulkan semangat baru untuk menghidupkan kembali kor, paduan suara disetiap Paroki.
Pesparani tingkat NTT akan dihadiri 1.157 peserta yang diikuti 17 Kabupaten dan 1 Kota minus 4 Kabupaten Yakni, Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS), Timur Tengah Utara (TTU), Sumba Timur dan Manggarai Timur namun mereka mengirimkan tim pemantau untuk menyaksikan langsung Pesparani NTT yang pertama.
Kegiatan akbar Pesparani akan diselanggarakan di Kota Kupang yakni di Gedung Olahraga (GOR) Flobamora Oepoi, Gereja Sta. Maria Assumpta dan Aula Utama El Tari Kupang selama 4 hari yakni 24 Mei hingga 27 Mei 2018.
Sementara itu Romo Gerardus Duka, Pr Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agung Kupang dalam pernyataannya, mendukung Pesparani NTT sebab menurutnya kegiatan tersebut memberikan kesempatan kepada umat untuk tidak sekedar menghayati namun merayakannya sebagai suatu kemenangan
Haji Abdul Kadir Makarim, selaku Ketua Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) yang hadir dalam jumpa pers juga mengajak semua pihak agar bersama-sama mensukseskan kegiatan Pesparani NTT sebab untuk Tuhan, agama manapun memuji Tuhan “Untuk Tuhan, agama manapun memuji Tuhan, mencintai agama berarti mencintai Indonesia,” ujar Makarim yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia
Makarim juga berpesan agar kita bersama menjaga keamanan daerah ini, sebab mereka yang menjadi teroris beragama Islam. Namun dalam mempelajarinya setengah-setengah sehingga salah menerapkan didalam kehidupan bermasyarakat. "Teror yang terjadi akhir-akhir ini umat yang memiliki agama tapi tidak memahami ajaran agamanya sehinga menimbulkan teror dimana-dimana yang mengancam nyawa orang tidak bersalah," ungkapnya.
Makarim juga menawarkan pemuda Islam se Kota Kupang dapat mengambil bagian dalam Pesparani ini untuk menjaga keamanan selama acara itu berlangsung. Kapolres Kupang Kota, Anthon CN dalam pernyataannya menyatakan siap mengamankan jalannya Pesparani bersama Polda NTT karena setiap kegiatan adalah berkah sebab sifatnya membangun sehingga kita harus menjamin semua peserta kegiatan Pesparani.
“Kami dari Polresta dan Polda NTT siap ikut mengamankan kegiatan Pesparani, juga akan dilakukan koordinasi bersama sebab aparat keamanan akan sia-sia tanpa koordinasi,” ujar Anthon.
Kepala kantor wilayah departemen agama provinsi NTT, Sarman Marselinus, mengatakan kegiatan Pesparani tingkat Provinsi kali ini untuk meningkatkan dan pengembangan iman umat serta membentuk kualitas iman umat dalam kehidupan sehari-harinya.