METROPOLITAN - Jajaran pengurus Dewan Kemakmuran (DKM) Masjid Raya Kota Bogor, seolah tiada henti dalam menggaungkan kegiatan positif selama bulan suci Ramadhan. Kajian wawasan keilmuan seputar islam, hingga beragam kegiatan positif lainnya kerap mewarnai masjid seluas 4057 meter persegi tersebut. Sekretaris DKM Masjid Raya Bogor Badri Al Asy'ari menuturkan, pada Ramadhan kali ini pihaknya sengaja menambah beberapa kajian, guna lebih menggaungkan kembali nuansa Ramadhan. Memperbanyak kajian kitab kuning, merupakan prioritas utama, sebagai salah satu langkah melestarikan budaya Islam Nusantara. "Dari beberapa materi kajian ramadhan, 80 persen diantaranya merajuk dari kitab kuning atau kitab klasik," tutur aktivis muda Nahdlautul Ulama (NU) Kota Bogor itu saat ditemui Metropolitan, seusai berbuka di masjid milik Pemerintah Kota Bogor tersebut.
Selain mengkaji kitab kuning, sambung Badri, pihaknya juga senantiasa mengakaji beberapa kitab ternama sambil menunggu waktu berbuka. Maroqil Ubudiyah, Minhajul Abidin, hingga Riyadhus Shalihin, merupakan sederet kitab yang kerap kali digunakan pada kajian bertajuk Ta'jil Ramdhan. "Ta'jil Ramadhan merupakan salah satu program unggulan kami, yang di dalamnya kita mengkaji beberapa kitab ternama," jelasnya. Terpisah, Ketua Umum DKM Mesjid Raya Ahmad Fathoni berharap, dengan di tambahnya beberapa materi kajian islam yang berasal dari kitab kuning dapat memberikan dampak positif bagi para jama'ah yang kerap kali hadir, dalam beberapa kegiatan Ramadhan yang digelar pihaknya. "Semoga beberapa kajian ini bisa memberikan dampak positif bagi semuanya, semoga ramadhan kali ini lebih bermakna dari sebelumnya," ucapnya.
(ogi/c/yok)