METROPOLITAN - Kenaikan harga dan peningkatan jumlah permintaan akan bahan pangan asal hewan terlihat sangat signifikan disaat menghadapi hari besar keagamaan. Untuk mengantisipasinya, Pemerintah Kabupaten Sukabumi dituntut untuk melakukan pemantauan terhadap harga dan ketersediaan komoditi ternak tersebut. "Dalam rangka mensuplai pemenuhan kebutuhan masyarakat, kenaikan harga dan peningkatan jumlah permintaan ini harus dipantau," kata Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono, saat membuka rapat koordinasi ketersediaan Bahan Pangan Asal Hewan menjelang Hari Besar Keagamaan (HBKN) 2018 di aula Dinas Sosial, kemarin.
Menurut Adjo, upaya yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengatasi gejolak harga yang tidak terkendali adalah dengan memutus rantai pemasaran yang terlalu panjang. "Salah satunya adalah dengan jalan operasi pasar, dengan menggelar pasar murah pada beberapa pasar sentral yang mudah diakses oleh masyarakat," paparnya.
Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, lanjut Adjo, tidak dapat dilakukan hanya pemerintah saja, akan tetapi diperlukan adanya kerjasama dan kepedulian yang tinggi dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk didalamnya adalah dari sektor dunia usaha.
Sementara itu, Kabid Keswan Kesmavet dan P2HP, Winda Sri Rahayu, memastikan kegiatan yang diikuti 35 perusahaan yang bergerak di bidang perunggasan, feedlotter sebagai penyedia daging sapi, bulog dan asosiasi peternakan rakyat itu bertujuan untuk mencari solusi terhadap peningkatan permintaan dan kenaikan harga. “Khususnya di Kabupaten Sukabumi sebagai daerah produsen terutama pada komoditas unggas,” tandasnya.
(ade/ram)