
Tito mengatakan, mahasiswa saat ini menjadi salah satu sasaran doktrinasi kelompok teroris.
Hal ini diungkapkannya ketika buka puasa bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabodetabek, di Gedung Wisma Bhayangkari, Jakarta Selatan, Selasa (29/5/2018).
"Saat ini penyebaran ideologi terorisme ini terus berkembang hal ini merupakan akar permasalahan terorisme, tetapi kita sudah melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi terorisme ini," ujar Tito, seperti yang disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal dalam keterangannya, Selasa (29/5/2018).
Tito menuturkan meski pihaknya telah melakukan penangkapan, tetapi ia menilai hal ini tidak akan menyelesaikan masalah sebelum akar masalah terorisme itu sendiri diselesaikan.
"Untuk saat ini kita harus bisa membangun ketahanan terutama dikalangan muda ini lebih selektif, karena sasaran utama mereka adalah kalangan muda," katanya kepada kurang lebih 200 orang perwakilan BEM Se-Jabodetabek.
Tito juga meminta mahasiswa untuk lebih selektif dalam menerima informasi yang beredar di media sosial.
"Oleh karena itu saya harap mahasiswa jangan pernah ikut menyebarkan berita-berita yang tidak jelas agar selektif dalam menyebarkan berita," kata Tito.
"Jika mendapatkan berita agar kita menyaring dan tidak menyebarkan berita tidak baik itu, agar memanfaatkan kecerdasan keilmuan sebagai inteliktual pemuda dalam memfilter media sosial," tandasnya.
Hadir pula dalam acara ini sejumlah pejabat utama Mabes Polri seperti Kabaintelkam Komjen Lutfi Lubihanto, Kabaharkam Polri Komjen Moechgiyarto, Wakil Kepala Badan Intelijen Keamanan Irjen Lucky Hermawan, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, serta Kadiv Propam Polri Irjen Martuani Sormin.
Hadir pula Kakorlantas Irjen Royke Lumowa, Dankor Brimob Polri Irjen Rudi Sufahriadi, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis, dan Kapolres jajaran Polda Metro Jaya.
SUMBER : tribunnews.com