METROPOLITAN – Datangnya Ramadan 1439 Hijriah menjadi momen penting bagi masyarakat Desa Bantarjaya, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor. Bahkan sudah menjadi tradisi setiap hari, khususnya masyarakat RT 01/01 berduyun-duyun menunaikan salat tarawih di Masjid Jami Mifta Hulhuda.
Informasi yang dihimpun, tak kurang dari 500 jamaah menunaikan salat tarawih di masjid tertua di desa tersebut yang saat ini memiliki luas 700 meter persegi dengan bangunan dua lantai. Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Mifta Hulhuda Muhamad Siddiq Al Ansori mengatakan, selama satu bulan yang penuh berkah dan ampunan tersebut berbagai kegiatan keagamaan diisi kaum bapak, ibu, pemuda hingga remaja masjid. Seperti tadarusan, itikaf, doa dan zikir berjamaah hingga pembagian takjil gratis setiap harinya.
“Makanan ringan berbuka puasa ini disediakan warga setempat setiap hari, biasanya digilir di masing-masing kelompok ibu pengajian di RW 01. Hal ini bertujuan juga untuk meningkatkan rasa kekeluargaan di lingkungan masyarakat,” ujarnya kepada Metropolitan, kemarin.
Selain itu setiap selesainya salat subuh berjamaah, sambungnya, pihaknya juga selalu memberikan tausiyah, khususnya saat umat tengah menjalani puasa. “Biasanya ada kultum. Pembahasannya lebih dititikberatkan pada saat umat tengah menjalani ibadah puasa agar tidak mudah goyah dan bisa menahan nafsu. Apalagi akhir Ramadan,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, kajian pembahasan Alquran lebih difokuskan dan melakukan pembahasan serta pembedahan sejarah turunnya kitab Suci Alquran ke muka bumi. “Karena bagaimana juga Alquran sumber hukum untuk umat muslim. Dengan menjalankannya dengan baik diharapkan keberkahan kemanfaatan dapat dicapai dengan baik,” bebernya.
Terlebih sepuluh hari jelang Idul Fitri. Pada tanggal-tanggal ganjil (laitul qodar, red) itulah menjadi malam terbaik dari seribu bulan. “Kami harap semua amal ibadah di dunia ini bisa bermanfaat bagi diri pribadi dan orang lain,” pungkasnya. (yos/c/yok/run)