Senin, 22 Desember 2025

Jalan Cibadak Macet Jelang Lebaran, Sopir Angkot Curhat

- Jumat, 8 Juni 2018 | 11:55 WIB

-

METROPOLITAN - Sejumlah sopir angkutan di wilayah perkotaan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, mencurahkan pengalamannya menghadapi arus lalu lintas yang kian macet jelang Idul Fitri 1439 Hijriah. Yunus Sanusi (47), sopir angkutan kota trayek 07 jurusan Pasar Cibadak-Pasar Cisaat saat ditemui pada Kamis (7/6), mengatakan bahwa kemacetan yang terjadi lebih parah dari tahun sebelumnya. “Tahun lalu macet biasanya seminggu sebelum Lebaran. Tetapi sekarang belum seminggu sudah macet di mana-mana,” kata Yunus.

Menurutnya, kemacetan yang terjadi di pagi hari bahkan sore tidak memberi keuntungan bagi para sopir angkutan. Bahkan harus bersabar dengan kondisi yang merugikan. “Kalau macet gini, harusnya bisa narik dua rit cuma bisa satu rit,” ujarnya.

Satu rit sama dengan satu kali pulang pergi. Sopir angkot trayek Cibadak-Cisaat melayani penumpang dengan jarak tempuh 12 kilometer (km). Per hari sopir wajib menyetorkan uang setoran kepada pemilik angkutan sebesar Rp150 ribu, ditambah kondisi mobil sudah bersih dan terisi BBM. “Normalnya Cibadak-Cisaat ditempuh dengan waktu dua jam. Karena macet jadi empat jam,” kata Yunus yang sudah menyopir sejak 1990 itu.

Menurut Yunus, titik kemacetan yang parah terjadi di pertigaan Jalan Simpangratu, Pasar Cibadak dan pertokoan Cibadak. “Tiga titik ini yang sering macet. Kalau sudah macet ya cuma bisa bersabar,” keluh Yunus.

Pengalaman terjebak macet juga dirasakan Dede (44), sopir angkot trayek 35 jurusan Cibadak-Warungkiara. Ia menceritakan pengalaman terjebak macet di wilayah Cibadak. Saat itu ia melintas pukul 09:00 WIB lalu memutar ke Pasar Cibadak yang sampai lagi di Warungkiara pukul 12:00 WIB. “Itu parah banget macetnya. Dari jam sembilan pagi saya lewat Cibadak, balik lagi sampainya jam 12. Bayangkan, tiga jam di jalan macet,” ucapnya.

Menurut Dede, wilayah jalur yang dilalui angkot trayek 35 rawan macet. Apalagi jelang Lebaran. Kondisi tersebut terjadi karena padatnya kendaraan yang melintas melalui perkotaan Cibadak. “Kebanyakan yang dari Warungkiara malas memutar di Terminal Cibadak. Jadi terkadang pilih memutar dan ngetem di pertigaan Simpangratu untuk menuju Warungkiara,” bebernya.

Jelang Lebaran ini, lanjutnya, kemacetan terjadi lebih parah dari biasanya. Bahkan, hari biasa seperti akhir pekan. Para sopir hanya bisa menerima nasib dan mengejar setoran demi penghasilan. “Mau bagaimana lagi, kalau sudah macet ya dinikmati saja,” ucapnya.

Kemacetan tersebut terjadi di ruas jalan pertokoan Labora, terutama di seputaran pusat perbelanjaan, pasar dan persimpangan. “Setahun sekali, sudah rutin jelang Lebaran pasti macet di mana-mana, ya harus banyak sabar,” tutupnya. (ade/ram/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X