METROPOLITAN - Tiga eks kuli bangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Merdeka Kota Sukabumi melakukan aksi dengan menempel kertas bertuliskan protes di kaca depan GOR, beberapa waktu lalu. Mereka kesal lantaran upah pekerjaannya hingga kini tak kunjung dibayar. Salah seorang eks pekerja, Yudi Iskandar, mengaku belum menerima upah saat bekerja menjadi kuli bongkar bangunan sebesar Rp7 juta dari pihak pengembang.
Yudi mengaku kerja ikut borongan pada 2 sampai 17 Januari. Perjanjiannya, ia bakal menerima upah Rp7 juta. “Tapi sampai saat ini belum menerima (pembayaran, red). Kami sudah mengadu ke Pemkot Sukabumi, sudah ke DPRD Kota Sukabumi tapi belum ada jawaban,” kata Yudi kepada wartawan.
Rekan kerja Yudi, Sahudin, juga belum dibayar Rp1,6 juta dan Deni Rp4,4 juta. ”Ada belasan kuli lain yang juga belum menerima pembayaran dari pengembang,” bebernya.
Deni mengaku kesulitan berkomunikasi dengan eks kuli bangunan lainnya karena lokasi yang berjauhan. ”Ada yang dari Caringin, Palabuhanratu, Cianjur, ada juga orang Jawa Tengah. Semuanya sampai saat ini belum ditawur (bayar, red) upahnya,” tutur Yudi.
Beragam tulisan pun ditempel Yudi di kaca depan GOR. ”Kami mohon bantuan pada Pemerintah Sukabumi untuk turun tangan. Kami cuma minta hak kami para kuli,” tulisnya dalam kertas.
Tak hanya melalui aksi protes langsung, Yudi juga mengaku kerap menuliskan status di media sosial terkait nasibnya sebagai kuli yang belum dibayar. ”Pernah ada pihak kantor yang menelepon, minta nomor rekening. Mereka marah karena saya buat status dan dianggap bikin ramai. Saat itu sebelum puasa, janji mau bayar. Bilangnya untuk keperluan puasa tapi sampai saat ini uangnya nggak ada sepeser pun yang masuk,” ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Mitra Gusnita Nanda (MGN) selaku pengembang belum menjawab sejumlah pesan yang dikirimkan wartawan. (sya/tro/de/ram/run)