Senin, 22 Desember 2025

Tidur Dengan Kipas Angin Berbahaya

- Sabtu, 28 Juli 2018 | 09:04 WIB

METROPOLITAN – Suhu di banyak kota di penjuru dunia kini sedang tinggi-tingginya. Tanpa pendingin ru­angan, tidur nyenyak adalah hal sulit bagi sebagian orang. Kipas angin pun jadi alternatif. Namun, amankah tidur dengan kipas angin menyala sepanjang ma­lam? Ini ternya­ta berbahaya jika Anda tidak me­meriksa kondisi kipas ang­in yang di­gunakan. Apakah kipas angin itu berfungsi dengan benar, telah diuji keamanannya oleh pabrikan, juga apakah Anda sudah meletakkannya di posisi yang aman. Tidur dengan kipas angin menyala bisa menyebabkan beberapa efek yang sangat merugikan kesehatan secara keseluruhan. Meskipun terdengar aneh, kipas angin sebenarnya justru dapat menyebabkan dehidrasi. Menurut Public Health England, kipas angin dapat menimbulkan dehidrasi berlebih, sehingga mereka tidak boleh diarahkan langsung ke tubuh. Terutama ketika suhu mencapai di atas 35 derajat Cel­sius. Udara yang ditiupkan ke kulit tidak menguapkan keringat yang mending­inkan tubuh. Alih-alih membuat Anda berkeringat bahkan lebih banyak sam­pai mengarah pada kondisi kehilangan cairan berlebihan. Dehidrasi yang disebabkan kipas angin bisa sangat meng­ganggu ketika tidur. Sebab, praktis Anda tidak minum selama dela­pan jam. Kehilangan cairan secara tiba-tiba karena udara langsung juga dapat memengaruhi kulit. Terutama jika jenis kulit Anda sensitif. Menurut Sleep Advisor, kipas angin tidak hanya menyebabkan kulit kering dan iritasi ringan karena kurangnya kelembapan, tapi juga dapat memenga­ruhi sinus, mata dan otot. Ini semua disebabkan aliran udara konstan, teru­tama jika pengaturan kipas angin ter­pusat ke satu arah, tidak berputar. Belum lagi bagi orang yang saat tidur matanya terbuka sebagian, aliran udara yang konstan akan membuat mata kering dan iritasi berat. Iritasi tersebut dapat berpengaruh pada sinus dan mengeringkan saluran hidung. Sementara jika kondisi tubuh tegang, maka aliran udara konstan itu bisa membuat otot-otot bereaksi dengan tegang. Akibatnya, Anda bisa merasa keram karena udara dingin yang ter­konsentrasi. Kemungkinan ini terjadi lebih besar jika posisi kipas angin tepat di dekat wajah dan leher, bukan di ke­jauhan. Bagi orang yang memiliki alergi atau asma, tidur ditemani kipas angin me­nyala tidak disarankan. Sebab, itu membuat sirkulasi udara ter­sumbat. Anginnya pun dapat menebarkan debu.(ber/rez/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X