Senin, 22 Desember 2025

Buah Salak Jadi Ikon Desa Kiarapandak

- Jumat, 24 Agustus 2018 | 08:05 WIB

METROPOLITAN - Tak kurang dari empat hektare, dari total ke­seluruhan 680 hektare Desa Kiara­pandak di Kecamatan Sukajaya, di­manfaatkan untuk pertanian buah salak. Bahkan desa ini identik dengan hasil panen buah yang memiliki ku­lit berduri tersebut. Saat ini buah salak sendiri men­jadi ikon. Ke depan, hasil tani itu pun akan dikembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk di­kembangkan di sektor pendistribu­sian. Tujuannya agar masyarakat bisa merasakan hasil panen buah tersebut. Sekretaris Desa (Sekdes) Kiarapan­dak Evhot mengatakan, keberadaan lahan pertanian tersebut sudah ada sejak 2011. ”Hasilnya diproduksi menjadi beragam makanan, di an­taranya keripik dan manisan salak,” paparnya. Ia menjelaskan, salak berkualitas dibanderol Rp6.000 per kilogram dan menjadi buah tangan tamu yang berkunjung ke Desa Kiarapandak. ”Tentu ini merupakan potensi. Ke depan kita akan gali lebih dalam un­tuk menjadi penghasilan. Baik me­ningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) maupun untuk meningkat­kan kesejahteraan masyarakat se­tempat yang berdomisili di 20 kam­pung,” bebernya. Evhot mengaku pihaknya juga akan melakukan pemberdayaan dengan potensi yang saat ini tersedia. Ya­kni dengan bibit salak yang nanti­nya ditanam di setiap pekarangan rumah warga Desa Kiarapandak. (yos/b/yok/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X