Minggu, 21 Desember 2025

TARGET BAWA BANTARSARI BERKANCAH DI INTERNASIONAL

- Senin, 27 Agustus 2018 | 11:51 WIB

Empat tahun sudah Lukma­nul Hakim memimpin Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor. Pria kelahiran 23 Februari 1977 itu memiliki target membawa desanya berkancah di Internasional. Lantas, gagasan seperti apa yang dimiliki bapak tiga anak ini? Berikut wawancara Harian Metropolitan bersama putra asli Bantarsari: Sejak kapan Anda dilantik menjadi Kepala Desa (Kades) Bantarsari? Sejak Januari 2014. Ini merupakan periode pertama saya menjabat sebagai Kades Bantarsari. Sebelumnya, saya aktif sebagai tenaga pendidik. Awalnya jadi guru di SMP-SMA Harapan Siswa, SDIT Ummul Quro dan SMK Analisis Kimia YKPI Bogor. Kemudian, menjadi dosen di MMQ Ummul Quro dan Bogor Educar. Saya juga pernah menjadi Staf Ahli anggota DPR RI. Apa alasan Anda mau menjadi seorang Kades? Saya kira menjadi Kades itu pilihan. Kenapa, karena pertama ketika saya ba­nyak berkiprah di luar saya berpikir ke­napa kampung sendiri tidak saya bangun. Maka, sebagai putra asli Bantarsari saya harus membangun desa saya sendiri. Kedua, ide-ide yg ada di benak kepala saya sebagai aktivis mahasiswa ingin ke­mudian bisa terealisasi melalui desa. Maka dari itu saya mencalonkan diri se­bagai Kades dan alhamdulilah terpilih. Lalu, terobosan seperti apa yang ingin Anda lakukan untuk Desa Bantarsari? Paling utama tentunya saya ingin keberadaan saya bisa memberikan manfaat besar kepada masyarakat. Kedua, Desa Bantarsari ini merupakan desa tertinggal, maka saya ingin mengangkat nama desa ini. Artinya, saya ingin membawa desa ini tidak hanya pentas di kancah Nasional te­tapi hingga Internasional. Apa yang Anda lakukan untuk men­capai target go Internasional itu? Tentunya dalam kaitan apa saja yang kemudian bisa membawa nama De­sa Bantarsari go Internasional. Saat ini fokus yang kami jual adalah dari segi potensi Desa. Karena, kita memiliki icon desa yakni jambu kristal. Apakah ada hal lain? Tentunya ada. Salah satu yang ing­in kita angkat adalah UKM Desa, ya­kni keripik singkong, dimana keripik singkong ini sudah di pasarkan hing­ga ke Italia, Amerika hingga Jerman lewat situs online. Lantas, target terdekat Anda saat ini seperti apa? Target kedepannya saya ingin ba­gaimana masyarakat bisa mengembang­kan keripik jambu. Akan tetapi, kita masih belum mempunyai alat-alatnya dan saat ini sedang diusahakan. Selama Anda memimpin Desa Ban­tarsari apakah ada hal-hal yang bisa Anda banggakan? Sebenarnya prestasi yang kami raih belum maksimal. Tetapi, kami pun ingin terus memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Dan alhamdulilah­nya, Desa Bantarsari ini sudah sering dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Diantaranya, dari Provinsi Pa­pua, Maluku hingga Kalimantan. Kemudian, kita juga kan pu­nya icon jambu agro edu wisata, beberapa sekolah pernah berkunjung hingga home stay di rumah-rumah warga. Bahkan, ada yang dari Malaysia, Jerman hing­ga Swedia. Mereka ingin mengetahui Desa Ban­tarsari seperti apa.(rez)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X