METROPOLITAN - Tim Penjinak Bom (Jibom) Polda Jawa Barat tiba di lokasi meledaknya kamar kosan di Kampung Sampora, Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, sekitar pukul 21:00 WIB, Selasa (4/9).
Begitu tiba di lokasi, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi meminta warga yang sebelumnya berkerumun di sekitar tempat kejadian untuk mundur beberapa meter. “Tolong bapak ibu mundur dulu, kita sterilkan area, akan ada pemeriksaan oleh Tim Jibom Polda Jawa Barat. Kami mohon agar prosesnya tidak terhambat, kami minta kerja samanya,” kata Nasriadi.
Ada sekitar lima personel tim jibom yang terlihat membawa sejumlah peralatan. Mereka langsung memasuki lorong kamar kosan dan menuju kamar Nomor 8. Mereka datang menggunakan kendaraan taktis berukuran besar. Kendaraan itu diparkirkan dekat mulut gang masuk area TKP.
Meski sudah diminta mundur, sejumlah warga masih terlihat nekat merangsek maju ke area pagar masuk kosan. Mereka berlomba mengabadikan foto jalannya pemeriksaan oleh kepolisian.
Dari hasil olah TKP, Polres Sukabumi masih belum menyimpulkan perkara ledakan di salah satu kamar kosan tersebut. Polisi masih menyelidiki perkara yang sempat membuat kaget dan panik para penghuni kosan lainnya. Terlebih ledakan juga terdengar warga di Kampung Sampora, Gang Pesantren Salamatudaroen, hingga sekitar ratusan meter.
Untuk menyelidiki perkara suara ledakan yang terjadi sekitar pukul 08:30 WIB itu, Polres Sukabumi terus berkoordinasi dengan Unit Penjinak Bom. Rencananya tim dari jibom akan melakukan olah TKP. “Penyebab ledakan sendiri masih belum berani kami simpulkan,” ungkap Kepala Polres Sukabumi AKBP Nasriadi kepada wartawan di sela-sela olah TKP, Selasa petang.
Ia menuturkan, dalam pelaksanaan olah TKP terus berkoordinasi dengan Unit Jibom Polda Jabar. Rencananya tim jibom juga akan melakukan pemeriksaan di TKP. Saat ini Tim Jibom Polda Jabar dalam perjalanan menuju TKP. “Kami menunggu hasil kesimpulan pemeriksan tim Jibom Polda Jabar. Apakah itu betul-betul murni ledakan akibat korsleting listrik, apakah akibat ledakan pemanas air atau ada hal lainnya,” katanya.
Ia mengatakan, penghuni kosan, RP (22), merupakan seorang karyawan di perusahaan pabrik sepatu yang berlokasi tidak jauh dari TKP. Pihak penyidik sudah meminta keterangan RP terkait saat meninggalkan kamar kosan. “Setelah olah TKP, kami melihat dispenser, kasur, pakaian dan alat komputer yang hangus terbakar. Juga plafonnya dalam keadaan hancur,” tutur Nasriadi. (kmp/mam/run)