METROPOLITAN - Hasil produksi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tas warga Desa Bojongrangkas, Kecamatan Ciampea, sudah ada sejak puluhan tahun silam. Saat ini tas beragam ukuran dan motif itu dipasarkan hingga luar Kota dan Kabupaten Bogor, bahkan sampai kota-kota besar di Indonesia. Hal itu diungkapkan salah seorang perajin tas asal Bojongrangkas, Adnan (40). Menurutnya, hingga kini peminat tas masih cukup tinggi. “Alhamdulillah, biasanya kami perajin hanya memproduksi. Ada pengepul yang langsung ambil tas yang sudah siap jual,” katanya. Adnan menjelaskan, harga tas tersebut dijual berkisar Rp90 ribu hingga harga tertinggi Rp1,5 juta. Bahannya ada yang dari kulit asli hewan dan lainnya. “Se-Desa Bojongrangkas perajin dipusatkan di RW 04. Lokasi perajin ini juga pernah disambangi Bupati Bogor Nurhayanti. Kami harap dengan kualitas ini bisa mendongkrak hasil penjualan tas ke depannya,” harapnya. Sementara itu, Kepala Desa Bojongrangkas Nanang mengaku keberadaan UMKM perajin tas di wilayahnya akan terus dikembangkan hingga menjadi pusat pembuatan tas. “Kami ingin Desa Bojongrangkas menjadi pusat produksi tas yang bisa terdistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia,” pungkasnya. (yos/b/yok/run)