METROPOLITAN - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) menyelenggarakan Camp Religi yang ke-V di Sukabumi. Acara yang dimulai sejak Senin hingga Kamis (17-20/9) ini sekaligus menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BKRMI. Kegiatan Camp Religi yang memperebutkan piala bergilir Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ini diawali dengan pelaksanaan apel akbar 10.000 brigade masjid di Indonesia di Pusat Pengembangan Dakwah Islam dan Asrama Haji Kabupaten Sukabumi, kemarin. Acara yang mengusung tema Bersatu Bahagia Bersama Masjid itu dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. ”Sebagai seorang pejuang mujahid dan mustahiq, pemuda BKPRMI harus bisa menjadi pelopor, inspirator dan menjadi contoh yang baik,” kata Imam. Menurutnya, ketika umat memberikan amanat, jangan sekali-sekali lari namun harus tampil dan jadi motivator, pendorong yang di depan dan sekaligus mengangkat mereka yang ada di belakang. ”Tapi kalau kita mencoba lari dari tanggung jawab, maka itu bukanlah tipe Pemuda Remaja Masjid Indonesia,” terangnya. Menpora berpesan, anggota BKPRMI harus mendorong roda organisasi, mendukung kebijakan-kebijakan nasional dengan baik sesuai hukum dan undang-undang yang ada. Sementara itu, Wakil Bupati Sukabumi H Adjo Sardjono yang hadir didampingi Sekertaris Daerah Kabupaten Sukabumi H Iyos Somantri beserta unsur jajaran perangkat daerah dan camat menyampaikan apresiasi dan sukses atas terselenggaranya kegiatan BKPRMI di Kabupaten Sukabumi. ”Tantangan yang dihadapi para generasi muda semakin sulit dan kompleks godaan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam bisa datang dari berbagai aspek,” ungkap Adjo. Selain itu, lanjut Adjo, tantangan besar yang harus dihadapi para pemuda di zaman ini adalah lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya dalam pemahaman dan pengalaman tentang Islam. ”tidak hanya itu ancaman kemiskinan keterbatasan pendidikan juga munculnya paham paham baru yang lahir dengan latar belakang globalisasi dan perkembangan IPTEK yang digunakan tanpa dasar keislaman juga menjadi satu ancaman serius bagi generasi muda saat ini,” jelasnya. Wabup menjelaskan bahwa dibutuhkan pondasi keislaman yang kuat untuk ditanamkan pada diri setiap pemuda agar generasi muda mampu menahan godaan untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai ajaran Islam. Hadir pada kesempatan tersebut anggota DPR RI Komisi X, jajaran BKPRMI pusat, jajaran DPW provinsi, perwakilan BKPRMI Malaysia, unsur Forkominda Kabupaten Sukabumi, plt Kemenag Kabupaten Sukabumi, Komandan Brigade Nasional dan tamu undangan lainnya. (ade/els/run)