Senin, 22 Desember 2025

Pemkot Jemput Warganya Di Palu

- Sabtu, 6 Oktober 2018 | 07:55 WIB

METROPOLITAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi akan menanggung biaya pemulangan korban bencana asal Sukabumi di Palu, Sulawesi Tengah, agar bisa pulang ke kampung halaman­nya. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk perhatian pemkot terhadap warganya yang terkena musibah di daerah lain.

Sekadar diketahui, ada enam warga Kota Sukabumi yang terdampak bencana di Kota Palu. Mereka berasal dari Kam­pung Cipelanggede, RT 02/12, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.

Dari enam orang tersebut, satu di antaranya adalah Yoyom Yuliawati (70) yang tengah sakit. Yoyom masih tercatat sebagai warga Kota Sukabumi dan be­rada di Palu untuk menjenguk anaknya yang menikah dengan warga di sana. ”Barusan saya bertemu perwakilan keluarga untuk memastikan rencana pemulangan,” ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Pemkot Sukabumi juga akan menanggung biaya pemulangan keluarga dari Palu ke Suka­bumi. Selain itu, pihaknya juga akan menjemput kepulangan langsung dari bandara. Ren­cananya pemulangan keenam anggota keluarga asal Suka­bumi ini akan dilakukan pada 9 Oktober 2018.

Sebelumnya, Achmad Fahmi mendatangi rumah keluarga yang dikabarkan terdampak bencana di Palu, pada Minggu (30/9) lalu. Kedatangannya tersebut untuk memberi du­kungan moril kepada keluarga dan berupaya membawanya kembali ke Sukabumi. ”Saya secara langsung datang untuk memberikan perhatian kepada keluarga,” akunya.

Untuk mengurus warga ter­sebut, ia mengaku telah me­minta Dinas Sosial memantau warga Sukabumi yang terkena bencana di Palu dan Dong­gala. Hingga kini, baru ada satu warga Kota Sukabumi yang terdampak bencana di Sulawe­si atas nama Yoyom. Sebab, lima warga lain yang awalnya warga Sukabumi dikabarkan telah pindah ke Palu.

Di sisi lain, tutur Fahmi, pemkot juga menggiatkan gerakan penggalangan dana kemanusian untuk korban bencana di Palu. Upaya ini ditujukan kepada para Apa­ratur Sipil Negara (ASN) yang berada di lingkungan Pemkot Sukabumi. Sementara untuk masyarakat hanya diimbau secara lisan. ”Kami juga meng­gelar doa bersama untuk para korban bencana di Palu dan Donggala,” ungkap Fahmi. (rep/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X