METROPOLITAN - Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Asep Haryanto mengaku prihatin terhadap kondisi bangunan sekolah di SD Negeri I Cicurug yang berada di pusat bisnis tersebut. ”Anggap saja sekolah itu ada di posisi pertengahan kota yang cukup strategis yang seharusnya bisa menyesuaikan kultur lingkungan tersebut,” kata Asep, kemarin. Selain dihuni 520 siswa, 10 PNS dan 11 tenaga honorer, di sekolah itu itu hanya ada 14 ruang belajar (rombel). ”Itu memang perlu penataan ulang secara sistematis mengingat sekolah ini ada di pintu gerbang Kabupaten Sukabumi,” ungkapnya. Asep juga menyayangkan bila sekolah hanya pasrah ketika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti yang disampaikan kepala SDN I Cicurug itu. ”Jangan sampailah tiba-tiba langit-langit sekolah itu ambruk ketika para siswa dan gurunya tengah melakukan kegiatan belajar mengajar,” ungkapnya. Asep berharap bupati melalui dinas pendidikan secepatnya merespon usulan yang disampaikan pihak sekolah tersebut karena memang sudah harus mendapat perbaikan. ”Ini bukan berarti kita hanya memperhatikan sekolah di kota saja, namun mengingat sekolah tersebut berada di jalur provinsi juga sebagai pintu gerbang pendidikan di Sukabumi pusat nuasanya harus ditata sebaik mungkin,” ucapnya. Hal senada juga dikatakan tokoh masyarakat Cicurug JA Subagio, yang menyampaikan bahwa sekolah tersebut memang berdiri sudah sejak zaman penjajahan seperti yang pertama ada di wilayah Cicurug. Sudah sepantasnya ditata serta diperhatikan sebaik mungkin. ”Apalagi posisinya berada di lokasi yang cukup strategis, jadi perlu inspirasi dan menjadi tolak ukur sebagai sekolah lainnya, seperti halnya juga SMP Negeri I Cicurug, ini pun memerlukan perhatian di tingkat pendidikan karena sekolah tersebut juga merupakan etalase kotanya Kecamatan Cicurug,” pungkasnya. (hep/els)