METROPOLITAN - Sanggar seni Gentra Pawitan di Kampung Sinagar, RT 02/02, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, salah satu sanggar seni yang telah puluhan tahun melestarikan seni Sunda. Sepeninggal Maman Ganda Wijaya, sanggar seni ini turun tahta kepada Candra Nugraha Maman Gandawijaya Putra. Sebagai pewaris almarhum Dalang Sepuh Maman Ganda Wijaya, bakat Candra tampil sebagai dalang muda yang mampu menakhodai sanggar seni Gentra Pawitan. Maman Ganda Wijaya merupakan adik dalang Jujun Junaedi pimpinan Sanggar Putra Gentra Pawitan di Cicurug yang beberapa pekan lalu tampil di Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug. Dalang Jujun Junaedi menuturkan, Candra mulai berkecimpung di dunia padalangan sejak 2016. Kiprahnya mulai dikenal msyarakat Kabupaten Sukabumi, Banten, Serang, Cianjur, Bogor hingga Bekasi. Ternyata Candra tidak hanya mahir memainkan wayang tapi juga semua gamelan. ”Saya bangga memiliki keponakan yang mampu melestarikan sanggar seni Gentra Pawitan warisan orang tuanya,” ungkapnya. Sepeninggal ayahnya, Candra mengaku bersama keluarga serta Jujun Junaedi berupaya melestarikan warisan kakek dan orang tuanya. Selain merawat sanggar seni Gentra Pawitan yang didukung Aang Merwan, pimpinan sanggar Gapura Emas di Nagrak Selatan, hingga kini Candra masih mampu bertahan. Terlebih dorongan dan motivasi kakaknya, Dalang Junaedi di Cicurug, kiprahnya kian dikenal hingga keluar Kabupaten Sukabumi. ”Saya harap berkat dukungan dan bimbingan Aang Merwan dan Dalang Jujun Junaedi, sanggar seni Gentra Pawitan tetap eksis melestarikan seni Sunda dan ke depannya bisa lebih baik,” tuturnya. (hid/els/run)