METROPOLITAN - Peresmian Jalan Tol Bocimi pada akhir Oktober 2018 nanti menuai kritikan warga Desa Benda, Kecamatan Cicurug. Sebab, pintu keluar tol tidak diimbangi jalan alternatif sehingga Cicurug akan jadi kota macet. Warga Kampung Bangkongreang, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Sujatmanto (40), menuturkan bahwa kemacetan di Cicurug tidak akan bisa dihindari akibat tidak adanya jalan alternatif yang representatif. Apalagi saat jam masuk dan keluar karyawan pabrik dari pukul 06:00 hingga 08:00 WIB dan sore dari pukul 16:00 hingga 18:00 WIB, macetnya dari Cigombong sampai Ciutara. ”Akibat kemacetan tersebut, anak sekolah dan karyawan telat masuk dan pulang. Apalagi setelah tol diresmikan nanti, ” katanya, kemarin. Menurutnya, kemacetan rutin saja tidak bisa diurai. Apalagi setelah tol diresmikan, Cicurug bisa jadi kota macet. Solusi yang harus diambil selain menegakkan Perda 17 Tahun 2017 tentang Pengawasan dan Pengendalian Angkutan Barang juga membuatkan jalan alternatif. ”Sekarang ini jalan alternatif Tenjoayu Nanggerang dan Benteng Cimelati sulit dimaksimalkan. Jalan Alternatif Nanggerang hanya bisa dilalui kendaraan prima. Sedangkan Jalan Benteng Cimelati juga tidak memadai untuk mengalirkan kendaraan roda empat dari dua arah,” terangnya. Mereka juga meminta sebelum diresmikan harus dibuatkan jalan alternatif agar Cicurug tidak jadi kota macet. (hid/els/run)