Minggu, 21 Desember 2025

1.966 Orang Susah Nyari Kerja

- Rabu, 31 Oktober 2018 | 10:37 WIB

METROPOLITAN - Ribuan pencari kerja di Kota Sukabumi, Jawa Barat, belum tersalurkan ke dunia kerja. Sebab, jumlah pencari kerja belum sebanding dengan peluang kerja yang ada. Data Dinas Tenaga Kerja (Dis­naker) Kota Sukabumi me­nyebutkan, jumlah pencari kerja yang tercatat dari Januari hingga September 2018 men­capai 4.563 orang. Dari jumlah tersebut, yang telah ditempat­kan baru mencapai 2.597 orang. Rinciannya sebanyak 973 laki-laki dan 993 perempuan. ”Sisa pencari kerja yang belum ter­salurkan sampai September 2018 mencapai 1.966 orang,” ujar Plt Kepala Disnaker Kota Sukabumi Iyan Damayanti. ­ Iyan menerangkan, data pen­cari kerja ini didasarkan warga yang membuat kartu pencari kerja atau kartu AK-1 ke Dis­naker. Nantinya pencari kerja ini disalurkan sesuai keahlian­nya masing-masing ke pasar kerja. Menurut Iyan, ribuan pencari kerja yang tersalurkan ke dunia kerja disebabkan se­jumlah faktor. Terutama terba­tasnya peluang kerja yang ada dan belum sebanding dengan jumlah pencari kerja. Pemkot, ungkap Iyan, sudah maksimal memfasilitasi penyaluran tenaga kerja. Ha­rapannya target penyerapan tenaga kerja yang mencapai 5.000 orang per tahunnya bisa tercapai. Contohnya pada Juli 2018 lalu Disnaker menggelar bursa kerja yang menyediakan banyak lowong­an pekerjaan. Upaya penyerapan tenaga kerja ini, lanjut Iyan, untuk menekan jumlah penganggu­ran di Sukabumi. Hingga Juli 2018 tercatat angka pengang­guran terbuka mencapai seki­tar 20 ribu orang. Kebanyakan pengangguran ini merupakan lulusan SMA/SMK. Selain bursa kerja, tutur Iyan, pemerintah juga mendorong masuknya investasi agar me­ningkatkan penyerapan tenaga kerja. Di sisi lain, pemkot juga menyiapkan keterampilan para pencari kerja dengan pe­latihan yang rutin dilakukan. Harapannya para pencari kerja memiliki keterampilan agar bisa diserap pasar kerja. (rol/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X