METROPOLITAN - Setelah itu beres, sambung dia, awal tahun pondasi jembatan dimulai, bikin pagar dan lainnya. Sehingga arus lalu lintas tidak terganggu melalui frontage road itu. Secara umum, jembatan dibangun sepanjang 458 meter dengan bentang tengah tertinggi 6,2 meter, tepat di atas rel kereta api. “Sedangkan bentang jembatan layang nantinya mengikuti kondisi bentuk jalan. Jadi, bentuk jembatannya seperti bentuk jalan eksisting sekarang. Tidak ada perubahan,” ujarnya. Aryanto berharap proses pembuatan jalan tidak ada kendala berarti. Sehingga bisa segera dikerjakan. Meski begitu, proyek ini tetap akan mengganggu lalu lintas di Jalan RE Martadinata. Sehingga ia mengimbau pengendara bisa melintasi jalur alternatif yang diatur Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. “Kecuali kereta ya, karena kami tidak bisa menyetop arus kereta. Meski izin sudah ada dari PT KAI, kami diminta terus koordinasi selama pelaksanaan,” paparnya. Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, menuturkan, pembebasan lahan untuk proyek ini sudah rampung. Hanya satu bidang yang tengah diurus yakni administrasi sertifikat, menunggu hasil Badan Pertanahan Nasional (BPN) lalu dibayar. “Itu tidak mengganggu proses (pekerjaan, red),” ungkapnya. Pembebasan lahan itu, sambung dia, untuk membuat pelebaran jalan, sebelum pekerjaan jembatan. Sehingga dia memastikan tidak ada penutupan jalur total selama proyek tersebut. “Kiri-kanan dibuat jalan dulu untuk pengalihan arus. Jadi nggak ada penutupan jalan,” tutupnya. (ryn/c/yok/py)