METROPOLITAN - Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri melakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dan sejumlah kabupaten lain, kemarin. Penandatanganan yang dilakukan di Gedung Sate Bandung itu terkait pengembangan Kawasan Geopark di Jabar. Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjelaskan, dalam lima tahun ke depan, Jabar ingin memiliki progres yang cukup baik. Koordinasi kerja sama daerah dan kesepakatan ini untuk kabupaten yang mempunyai keindahan alam. “Kami akan kembangkan bersama-sama, dalam lima tahun saya ingin betul-betul membawa Jabar mengalami lompatan,” jelas Kang Emil, sapaan akrabnya. Ia juga akan menggunakan sistem birokrasi level ketiga yaitu birokrasi dinamis. ”Birokrasi dinamis adalah tujuan pembangunan oleh siapa saja, yang penting sampai pada saat APBD tidak cukup jangan menyerah. Tujuan pembangunan harus tercapai. Itulah kenapa kerja sama daerah menjadi penting sekali,” terangnya.Di tempat yang sama, AdjoSardjono menyampaikan apresiasi atas inisiasi yang dilakukan Iyos Somantri. ”Tentu ini menjadi kebanggaan, mengingat hal Ini merupakan inisiasi dari Pak Sekda. Selanjutnya seperti yang dikatakan Pak Gubernur tadi siang dalam Musrenbang RPJMD bahwa Pak Gubernur akan menjadikan Jabar sebagai ikon destinasi wisata,” jelas Adjo. Sementara itu, Iyos Somantri sebagai inisiator menyampaikan rasa syukur atas dilaksanakannya Memorandum of Understanding (MoU) tersebut. ”Saya bersyukur atas MoU yang telah ditandatangani Pak Gubernur dengan para bupati. Tindak lanjutnya adalah, pertama saya tuntaskan dulu diklat kepemimpinan saya. Selanjutnya akan dilakukan perjanjian kerja sama,” ujarnya. Nantinya, Iyos akan berkolaborasi Pentahelix, di mana membutuhkan kerja sama dengan pihak lain, terutama dengan pihak swasta dan para pengusaha. ”Kawasan Geopark tidak akan maju jika ditangani pemerintah saja. Sehingga diperlukan peran dan dukungan semua elemen yang disebutnya dengan sinergi Pentahelix,” terangnya. Sekadar diketahui, jelas Iyos, kolaborasi Pentahelix merupakan kegiatan kerja sama antarlini atau bidang dari Academic, Business, Community, Government dan Media atau lebih dikenal sebagai ABCGM. ”Sistem tersebut diyakini mampu mempercepat pengembangan sektor wisata, terutama geopark untuk dijadikan destinasi wisata kelas dunia,” elasnya. (ade/els/run)