METROPOLITAN - Satu ruang kelas di SDN Cimanggah 2, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, ambruk bagian atapnya, kemarin. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pada dini hari itu. Hanya saja kejadian tersebut sempat membuat kaget sejumlah warga sekitar.
KEPALA SDN Cimanggah 2 Aliyudin mengatakan, ruang kelas ini memang sudah tidak dipakai karena kondisi bangunan sudah lapuk. Menurutnya,
kelas yang ambruk ini digunasebelumnya bangunan ruang kan untuk kelas satu. Namun karena kondisi bangunan sudah ada gejala-gejala ambruk, proses kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke ruang perpustakaan. ”Siswa kelas satu ini ada 27 anak, proses belajar mengajarnya sudah dipindahkan sebelumnya,” ujar Aliyudin.
Ia mengatakan, bangunan yang sudah lapuk tersebut sudah dilaporkan dan diketahui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. ”Rencananya akan direhab pada Januari 2019,” ujarnya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Dikdik Kristiana, mengatakan bahwa rehab bangunan SD sudah dianggarkan pada APBD 2019. ”Insya Allah secepatnya ruang kelas ambruk ini akan diperbaiki,” katanya. ”Sebelumnya juga sekolah ini pernah mendapat bantuan perbaikan,” sambungnya.
Ketua Komite SDN Cimanggah 2 Agus Gunawan menilai pelaksanaan rehab untuk kelas yang ambruk ini lambat. Karena informasi yang diterima akan direhab akhir 2018 ini. ”Ruang kelas ini sudah lapuk, namun hingga akhirnya ambruk belum terealisasi. Padahal dijanjikan rehabnya Oktober atau November,” kata Agus.
Ia menuturkan, bangunan ruang kelas yang ambruk ini berdampingan dengan tiga ruang kelas yang belum lama ini selesai direhab. ”Sebelumnya yang direhab ada tiga ruang kelas dan baru selesi sekitar empat bulan lalu,” tuturnya.
Padahal, lanjutnya, sebelumnya sempat diusulkan agar bangunan kelas yang ambruk ini didahulukan direhab. Karena kondisinya memang sudah lapuk. ”Ruang kelas yang ambruk ini direhabnya 2006 atau 2007. Juga termasuk ruang guru,” ucapnya. ”Kami harap ruang kelas yang ambruk dan juga ruang guru bisa segera direhab agar proses belajar mengajar aman dan nyaman,” harapnya. (kps/els/run)