METROPOLITAN - Pakar Tsunami Institut Teknologi Bandung (ITB) Doktor Eng Hamzah Latief mengatakan, dari hasil penelitian yang dilakukan timnya, wilayah Geopark Ciletuh Palabuhanratu merupakan daerah rawan terjadi gempa dan tsunami.
Namun dirinya menyebutkan, gempa dan tsunami tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Tetapi tetap harus diwaspadai karena potensi itu ada. ”Di lokasi geopark ini terdapat lempeng bumi yakni Cimandiri. Jika terjadi gempa longsor maka akan terjadi tsunami lokal,” kata Hamzah dalam seminar ruangan bertema Potensi Tsunami Palabuhanratu di Sukabumi.
Hamzah mengaku sudah lama melakukan penelitian tersebut. Jika terjadi tsunami, imbasnya pun akan dirasakan sampai ke beberapa daerah. Selain Sukabumi, DKI Jakarta pun ternyata rawan terjadi tsunami. Namun dari hasil penelitian, tinggi gelombang tsunaminya hanya 1,2 meter. Tetapi yang harus diwaspadai adalah kekuatan arusnya.
Untuk wilayah perairan laut Sukabumi tinggi gelombang jika terjadi tsunami memang cukup tinggi, karena wilayah Palabuhanratu persis berada di atas patahan Cimandiri. Sehingga, jika terjadi gempa berpotensi hampir seluruh pantai terkena dampaknya mulai dari Pantai Ujung Genteng di Kecamatan Ciracap. ”Diperkirakan jika terjadi tsunami yang terkena dampaknya mencapai 890 gedung pemerintah dan sekitar 5.000 rumah dan fasilitas lainnya,” ucapnya. (in/ mam/run)