METROPOLITAN - Maraknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di 34 provinsi di Indonesia, membuat jus jambu biji diserbu pembeli. Di sebuah kedai di Jember, Jawa Timur, permintaan jus jambu biji merah meningkat dua kali lipat.
Bahkan, penjual bisa menghabiskan lima kilogram jambu biji per hari. Masyarakat percaya jus jambu biji merah dikenal sebagai pengobatan alternatif yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan virus DBD. Dokter spesialis anak konsultan, Mulya Rahma Karyanti, menyampaikan, jus jambu biji yang membantu pulihkan DBD belum terbukti benar secara ilmiah. ”Belum ada penelitian mengenai jus jambu biji itu. Sampai saat ini belum ada bukti kajian ilmiah yang membuktikan efektivitas jus jambu biji,” ungkapnya. Pada anak yang menderita DBD bisa diberi cairan minuman apa pun yang disukai, misalnya susu atau jus buah lain. Dari jurnal berjudul Potential anti-dengue medicinal plants: areview yang ditulis Siti Latifah Abd Kadir dkk menjelaskan, psidium guajava (jambu biji), baik buah dan ekstrak daunnya telah diuji dan terbukti menghambat perkembangan virus dengue. Air rebusan daun jambu biji digunakan menghindari perdarahan yang terjadi pada penderita DBD. Jurnal yang dipublikasikan di Journal of Natural Medicine pada 2013 juga menunjukkan, jambu biji merah bisa meningkatkan jumlah trombosit hingga 100.000/mm3 dalam periode sekitar 16 jam. Ketika buah dimakan secara langsung atau dibuat jus punya sifat memulihkan trombosit. Kadar trombosit yang menurun bisa kembali meningkat. Namun, perlu pengembangan produk anti-demam berdarah baru dari senyawa bioaktif untuk menemukan obat antidemam berdarah yang lebih efektif. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan, bagaimana me ncegah penyebaran infeksi virus. (lip/feb/py)