Senin, 22 Desember 2025

Semrawut, PKL dan Parkiran di Cibadak bakal Ditertibkan

- Selasa, 26 Februari 2019 | 09:52 WIB

METROPOLITAN - Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkiran liar di sepanjang Jalan Suryakencana Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, bakal ditertibkan. Sebab, kawasan tersebut merupakan Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL). Kasi Trantib Kecamatan Cibadak Deni Koesnadi mengatakan, sebelum surat ketiga dilayangkan pada 3 Maret 2019, Muspika Cibadak telah mengadakan sosialisasi ke semua PKL yang diwakili Perwapas Padakacida, Pasindo dan perwakilan pedagang. "Namun untuk surat teguran kedua sudah dilayangkan ke semua PKL dari Leuwigoong sampai Pamuruyan agar semua PKL mengerti dan memahami sebelum ditertibkan,” ujarnya. Dalam pertemuan itu, sambung Deni, ada beberapa poin yang disepakati. Di antaranya PKL tidak boleh menggunakan bahu jalan dan trotoar  dari pukul 05:00 sampai 15:00 WIB. Pedagang harus menggunakan gerobak beroda dan tidak boleh statis (permanen, red). Begitu juga penertiban lahan parkir yang akan dipusatkan dari arah Cibadak-Cicurug di sebelah kiri arah Bogor. “Rencananya dimulai hari ini kita terus mengadakan patroli berlanjut selama dua minggu. Setelah semua PKL mengetahui, baru dilaksanakan penataan dan penertiban untuk penataan Kota Cibadak terkait KTL," papar Deni. Untuk eksekusi penataan akan dilaksanakan pada 4 Maret yang dibantu petugas gabungan dari Satpol PP, Dishub, TNI dan Polri serta pengurus paguyuban PKL. ”Waktu eksekusi kan tidak lama lagi. Mudah-mudahan para PKL mengerti dengan aturan yang ada di Pemda Sukabumi,” ujarnya. Sementara itu salah seorang PKL di depan pertokoan Labora Cibadak, Wawan (52), mengaku sudah mendapat kabar bahwa akan ada penertiban PKL dan parkir di sepanjang jalur Suryakencana, Cibadak. Ia juga mengaku tidak gentar dengan adanya penertiban. Pasalnya, ia bersama PKL lainnya selalu mengikuti arahan dari pihak Pemda Sukabumi. “Setiap ganti camat pasti selalu akan ada penertiban. Nyatanya sampai hari ini tidak pernah ada solusi. Seperti relokasi atau sejenisnya. Asal tempatnya enak, pasti kita mengikuti,” kata pria yang sudah sekitar 20 tahun berdagang di trotoar itu. Sebetulnya, Wawan mengaku tidak mau berdagang di bahu jalan ataupun trotoar, asalkan ada tempat yang difasilitasi pemda yang aman dan terjamin. “Kami selalu mengikuti arahan yang diberikan pihak pemda namun tetap saja tidak ada solusi. Makanya sekarang jika mau digusur silakan bawa saja sama gerobaknya,” tandas pria yang menghidupi enam anggota keluarga itu. (can/ade/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X