Minggu, 21 Desember 2025

Massa Ancam Demo Kembali

- Rabu, 27 Februari 2019 | 08:01 WIB

METROPOLITAN – Persoalan warga Desa Pondokkaso Tonggoh, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, dengan PT Cipta Dwi Busana (CDB), hingga kini belum menemui titik terang. Pasalnya, pihak perusahaan tidak mau menuruti kemauan warga yang meminta HRD PT CDB Maximus Takake dipindah. Hal itu diketahui melalui hasil mediasi antara warga dengan perusahaan yang berlangsung tujuh jam di kantor PT CDB, kemarin. Koordinator aksi, Elan Maulana, mengatakan bahwa warga menolak dengan keputusan yang diambil manajemen PT CDB. Sebab, perusahaan hanya akan menonaktifkan Maximus selama dua minggu, padahal warga menginginkan Maximus digeser ke PT Gunung Salak (GS) yang masih satu manajemen dengan PT CDB. “Ini tidak memenuhi unsur keinginan kami,” katanya saat ditemui usai mengikuti mediasi. Sebab jika dinonaktifkan, menurutnya, pasti nanti akan diaktifkan kembali dan permintaan warga tetap Maximus dipindah dari PT CDB. ”Karena tidak ada titik temu, kita pamit. Selanjutnya demo lagi besok (hari ini. red) dengan massa yang lebih besar,” ujarnya. Sebelumnya diberitakan, ratusan warga Desa Pondokkaso Tonggoh menggeruduk kantor PT CDB pada Senin (25/2). Dengan membawa spanduk bertuliskan ’Stop Diskriminasi terhadap Warga Pondok- kaso’, mereka menuntut manajemen PT CDB memberhentikan Maximus Takake. Dalam orasinya, warga menilai Maximus tidak kooperatif dan terkesan diskriminatif terhadap warga sekitar. ”Intinya warga menginginkan Maximus dikeluarkan dari PT CDB karena dia tidak kooperatif dan tidak bisa membangun komunikasi dengan warga dan selalu mempersulit urusan lingkungan,” kata Ketua Karang Taruna Desa Pondokaso Tonggoh, Rahmat Sofyan. Selain itu, Maximus kerap mendiskriminasi tenaga kerja, terutama warga sekitar. ”Contohnya saja ketika ada warga yang sehat dan dibuktikan dengan surat keterangan dokter, namun dia malah memvonis sebaliknya dan itu bisa dibuktikan,” papar Rahmat. Begitu juga jika ada warga sekitar yang bekerja selalu diputus kontrak dan tidak diperpanjang kontraknya. ”Anehnya lagi kalau ada karyawan yang sakit, bukannya diobati tapi malah disuruh mengundurkan diri,” bebernya. Karena itu, lanjut Rahmat, warga sudah lelah dengan Maximus. Kondisi itu membuat warga kesal sehingga warga mendatangi perusahaan tersebut. ”Saat ini kita tunggu proses mediasi yang difasilitasi Muspika  Cidahu. Kalau hasilnya tidak memuaskan, kami besok akan kembali melakukan aksi dengan warga yang lebih banyak,” tegasnya. (kng/ade/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X