Senin, 22 Desember 2025

Sudah 9 Perusahaan Hengkang dari Sukabumi

- Kamis, 28 Februari 2019 | 07:55 WIB

METROPOLITAN - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Dadang Budiman, menyebut sedikitnya sekitar delapan hingga sembilan perusahaan garmen hengkang dari Kabupaten Sukabumi. Bahkan dari jumlah tersebut kebanyakan gulung tikar.

"Ada sekitar delapan hingga sem- bilan perusahaan hengkang dari Kabupaten Sukabumi. Bahkan dari jumlah tersebut ada yang tutup," kata Dadang ketika ditemui usai mediasi warga dengan perusahaan di PT CDB Kecamatan Cidahu, kemarin. Menurut Dadang, keadaan perusahaan tersebut terjadi karena dengan berbagai permasalahan. "Ya mulai dari permasalahan upah, sosial, serta sering terjadinya konflik internal maupun eksternal," jelasnya. Pria berkacamata tebal itu menerangkan, tutupnya perusahaan tersebut dengan berbagai alasan mulai dari pailit, banyak konflik serta permasalahan upah. "Ada seperti yang merencanakan para investor itu akan merelokasikan usahanya ke Jawa Tengah karena terangsang upah murah di sana. Di wilayah tersebut, UMKnya masih di bawah Rp2 juta per bulan," terangnya. Dengan tutupnya beberapa perusahaan di Sukabumi, jelas Dadang, pemerintah khawatir akan bertambahnya angka pengangguran. “Selain itu yang kami waspadai, hal itu bisa terus bertambah. Sebab itu pemerintah, khususnya Disnakertrans, terus berupaya mengajak mereka (investor, red) jangan sampai gulung tikar meninggalkan Sukabumi," pintanya. Meski demikian, mereka (pengusaha, red) juga punya perhitungan untung-rugi perusahaannya. "Kemungkinan besar selama daerahnya itu kondusif, Bisa saja mereka tidak akanbergeser ke wilayah lain yang upah kerjanya lebih murah dibanding Sukabumi," pungkasnya. (ade/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X