METROPOLITAN - Kepala SMP Taruna Andigha Kota Bogor, Aldilah Rahman mengatakan, tujuan program inu untuk mempermudah akses siswa, dan guru, dalam melakukan kegiatan belajar mengajar berbasis digital. ”Sejak awal tahun, penerapan pembelajaran di rumah berbasis digital, yang terkoneksi langsung dengan sistem android atau ponsel,” katanya kepada Metropolitan, akhir pekan lalu. Dalam fitur program yang diterapakan sekolah, sambung dia, para siswa serta guru dapat melakukan pembelajaraan dua arah melalui ponselnya. Saat ini program itu sudah diterapkan di semua tingkat kelas, pada enam mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS, matematika dan PKN. ”Materi yang diberikan berbasis e-book atau buku digital,” terang pria yang akrab disapa Aldi itu. Aldi menambahkan, setelah aplikasi program kegiatan digital sukses terlaksana di tahun ini, pihaknya berencana menerapkan sistem belajar serupa pada tahun ajaran 2019/2020 mendatang. Tetapi dengan skala sistem pembelajaran yang lebih besar.. ”Inginnya nantinya ada fitur absensi, biling rapor serta nilai siswa yang terkoneksi dan bisa diakses orangtua. Sehingga bisa mengetahui perkembangan dan aktifitas anak selama di sekolah,” paparnya. Terpisah, Ketua Yayasan Ibnu Hadjar, Andi Surya Wijaya mendukung penuh penerapan sekolah digital tersebut. Dengan perkembangan era pendidikan 4.0, aplikasi dan pembiasaan harus sedini mungkin teknik informasi digital diberikan kepada pelajar. Sehingga membentuk karakter siswa yang siap bersaing, berkompetensi dan punya kualitas. ”Dalam impelentasinya tetap butuh pengawasan orangtua, dan pembinaan guru. Sebab harus ada filterasi informasi yang berasal dari internet. Kedepannya program serupa juga akan kami kembangkan di semua unit lembaga yayasan mulai dari SMP, SMA dan SMK,” pungkasnya. (ryn/c/yok)