Minggu, 21 Desember 2025

Mangkrak 5 Tahun, Proyek Dermaga Dilanjut

- Rabu, 20 Maret 2019 | 10:53 WIB

METROPOLITAN - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan pihaknya akan melanjutkan proyek dermaga di pesisir Laut Selatan di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, yang mangkrak sejak 2013.

Hal itu disampaikan Luhut saat meninjau dermaga tersebut sekaligus menemui para nelayan di Kecamatan Cisolok, Selasa (19/3). Ia mengaku meninjau proyek dermaga itu atas permintaan Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Sukabumi Aji Troy.

”Saya datang ke sini atas permintaan Pak Aji Troy mengenai pelabuhan ini yang belum selesai. Saya dengar sudah enam tahun terbengkalai dan kita ingin selesaikan,” kata Luhut kepada wartawan usai meninjau dermaga, Selasa.

Saat meninjau proyek dermaga, Luhut didampingi Aji Troy, Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono dan Kepala Polres Sukabumi AKBP Nasriadi.

Luhut menuturkan, pembangunan dermaga untuk para nelayan itu segera diselesaikan. Sebab, ia sudah memerintahkan deputinya yang membidangi infrastruktur agar segera melanjutkan proyek mangkrak tersebut. Bahkan Menko Kemaritiman juga mengaku sudah melihat desainnya yang dinilai ada kesalahan.

”Segera kami laksanakan. Kayaknya desainnya ada yang salah mengenai panjang dermaga ke tengah laut supaya jangan masuk sedimennya ke tempat penampungan kapal, sehingga jadi darat,” katanya.

Aji Troy Marpudin berharap pembangunan dermaga itu dilanjutkan karena sangat dibutuhkan ribuan nelayan di wilayah Cisolok. Sebab, saat ini para nelayan menyimpan perahunya jauh dari tepi pantai karena terhalang pondasi dermaga (breakwater, red). ”Setiap hari nelayan terpaksa pulang dan pergi dengan berenang karena posisi perahu semuanya di tengah, bukan di pinggir pantai,” kata Aji Troy kepada wartawan.

”Perahu tidak bisa menepi karena terhalang konstruksi bangunan penahan ombak atau breakwater yang buruk dan memang belum jadi, ” sambungnya.

Karena mangkraknya pembangunan dermaga yang sudah berlangsung enam tahun itu, tambah Aji Troy, akhirnya nelayan memanfaatkan dermaga Palabuhanratu dan Ujung Genteng. ”Banyak nelayan yang menurunkan hasil tangkapan ikannya ke Palabuhanratu dan Ujung Genteng,” ujarnya.

Seorang nelayan, Hardi (43), mengaku setiap pergi melaut harus berenang untuk menuju perahunya. Begitu juga bila pulang, ia harus kembali berenang menuju tepi pantai. ”Perahu saya ada di tengah. Dan hasil tangkapan ikannya tadi sudah ditutup untuk dijual ke Palabuhanratu,” aku Hardi yang baru menepi di pantai kepada wartawan di Cikahuripan. (kps/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X