Hal seenada diungkap Tahir, importir bawang putih yang juga melakukan kerjasama kemitraan tanam dengan petani Temanggung, bahwa dirinya telah menanam sesuai ketentuan. Karena itu, pihaknya terusik dengan tuduhan para importir tidak ada yang tanam bawang putih.
“Itu tuduhan serius dan tidak bertanggungjawab, karena kenyataannya kami benar-benar serius tanam mengikuti aturan,” kata Tahir.
“Pak Anton sudah menyatakan permohonan maafnya. Buat kami ini membuat lebih clear,” pintanya.
Sementara itu, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Moh Ismail Wahab kembali menegaskan komitmen pemerintah mewujudkan swasembada bawang putih nasional dengan melibatkan importir. Semua butuh proses dan dukungan dari berbagai pihak.
“Terkait wajib tanam importir, kami sangat terbuka menerima saran dan kritik dari manapun. Tapi tolong disertai data dan informasi yang valid, supaya tidak sekedar bikin gaduh atau bikin sensasi,” kata Ismail.
Seiring berjalannya proses, Ismail menyebutkan pihaknya bisa menyaring mana-mana yang kooperatif dengan kebijakan wajib tanam ini. Kementan mendukung sepenuhnya berbagai pihak yang sinergi dengan baik.
“Kami pun bisa menyaring mana yang malah berusaha ingin menggagalkan program ini di tengah jalan dengan berbagai dalih dan alasan,” pungkasnya. (*)