Senin, 22 Desember 2025

Tanggapan Mahfud MD untuk Amien Rais

- Selasa, 2 April 2019 | 04:00 WIB

JAKARTA – Ancaman anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais yang akan menggelar ‘people power’ menuai kontroversi. Amien Rais mengancam akan mengerahkan massa dalam jumlah yang sangat banyak jika capres-cawapres jagoannya kalah di Pilpres 2019 akibat kecurangan. Ia juga menyebut tidak akan menyelesaikan hal itu melalaui jalur hukum yang semestinya, yakni melalui Mahkamah Konstitusi (MK). Sejumlah pihak mengecam dan menyesalkan pernyataan tersebut. Pasalnya, pernyataan itu dinilai sebagai sikap yang antiaturan. Terkait hal tersebut, mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie pun angkat bicara. Jimly menilai, Amien sejatinya hanya ingin mengingatkan agar kecurangan yang dimaksud tidak terjadi. “Saya kira Pak Amien Rais itu dia hanya wanti-wanti jangan sampai terjadi. Itu boleh-boleh saja,” ujarnya saat ditemui usai Sarasehan di kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019). Akan tetapi, Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu mengingatkan, seharusnya semua pihak menyelesaikan persoalan pemilu melalui lembaga yang sah. Sehingga setiap sengketa pemilu dapat diselesaikan lewat mekanisme yang benar. “Sebaiknya kita harus membangun tradisi bernegara yang sehat. Kita sudah sengaja membuat MK sebagai forum beradab, menyelesaikan kalau ada perselisihan mengenai pemilihan umum.” “Kalau ada perselisihan hak proses pemilihan umum, ada Bawaslu, kalau mengenai hasil pemilihan umum ada MK,” tegas Jimly. Menurutnya, Indonesia harus bisa menjdi negara yang terhormat. Salah satu caranya, yakni dengan memanfaatkan lembaga negara yang berwenang dalam persengketaan. “Pindahkanlah persengketaan politik yang terjadi dari jalanan ke ruangan sidang. Itu caranya mengelola (sengketa), yang makin lama harus melembaga, yang terhormat. Kalau ada MK, manfaatkan,” tegas Jimly lagi. Dia pun berharap, jajaran MK maupun penyelenggara pemilu yaitu KPU dan Bawaslu amanah dalam mengerjakan tugas. Dengan demikian, masyarakat maupun kontestan juga akan percaya kepada mereka. “Ya mudah-mudahan teman-teman di MK mampu menjaga amanah, jadi saya sarankan demikian dan bagi kontestan dari partai manapun sebaiknya mereka ekspresi kan penilaian positif kepada penyelenggara,” pungkasnya. Sebelumnya, Amien Rais mengatakan bakal mengerahkan aksi massa sangat besar jika sampai muncul dugaan kecurangan dalam pilpres 2019. Amien bahkan sudah enggan melapor ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan lebih memilih people power. Demikian disampaikan Amien di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019). “Kalau nanti terjadi kecurangan, kami enggak akan ke MK (Mahkamah Konstitusi). Enggak ada gunanya, tetap kami pilih people power, karena itu sah,” kata Amien Mantan Ketua MPR itu mengungkap hal itu dalam Apel Siaga Umat 313 yang digelar mulai dari Masjid Sunda Kelapa, Menteng, hingga kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Imam Bonjol. Apel Siaga Umat 313 digelar untuk mencegah kecurangan pemilu. Menurut Amien, tindakan tersebut sah dan bukan merupakan bentuk provokasi atau ajakan untuk melakukan pemberontakan. “Bukan revolusi, kalau revolusi ada pertumpahan darah. Ini tanpa sedikit pun darah tercecer, people power akan kami gunakan,” katanya. Dia mengatakan politik merupakan hal yang diatur juga dalam Islam. “Insyaallah kami menjalaninya secara sejuk dan sopan, tetapi tegas,” pungkas Amien. Sumber : Pojoksatu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X