Sahabat Al Muttaqin!!! Makmur Masjid, Jaya Islam, Allahu Akbar!!! Itulah jargon Sahabat Al Muttaqin (SAM), komunitas yang lahir sejak 10 Maret 2019 di Kota Bogor itu.
Walau terbilang muda, SAM sudah merambah beragam program untuk kemakmuran Masjid Al Muttaqin, dari bidang dakwah, sosial, olahraga, pendidikan hingga pengembangan umat.
Seperti Minggu (19/5) kemarin, gelaran santunan kepada seratus yatim dan duafa dilaksanakan di masjid yang beralamat di Jalan Ahmad Adna Wijaya No 112, Indraprasta II, dan melibatkan peran SAM.
Informasi yang dihimpun Metropolitan, komunitas itu merupakan gabungan dari Komunitas Sahabat Syariah (KSS), Forum Muda Mulia (Formula), Baraya Masjid, Nasi Jumat (SiJum), Teman Ulin Archery, Langkah Kita (Langit), Relawan Cibinong dan Pendaki Bogor. Alhasil, terbentuklah komunitas SAM sejak tiga bulan lalu.
Tujuan dibentuknya komunitas tersebut yakni untuk memperkuat ukhuwah komunitas. Sedangkan pada 12 Maret 2019 dibentuk divisi online Sahabat Komunitas (Sahabat Al Muttaqin, red) yang khusus mengelola aset-aset digital Sahabat Komunitas (Sahabat Al Muttaqin, red) untuk menunjang kegiatan bersama.
SAM memiliki mimpi untuk menjadikan Masjid Raya Al Muttaqin Kota Bogor menjadi lebih makmur melalui gerakan kolaborasi, sinergisitas dan saling membantu. Komunitas itu pun selalu berusaha menciptakan ruang bersama untuk berkreasi dan berekspresi, serta saling berbagi sebagai wujud apresiasi Sahabat Komunitas.
Pembina SAM, Ustadz Hikmat, mengatakan bahwa komunitas tersebut memiliki misi mengajak generasi muda untuk aktif di kemakmuran masjid dan SAM menjadi pusat informasi komunitas untuk sesama komunitas di Bogor Raya.
Ia menjelaskan, SAM menyukseskan program dakwah remaja dan pesantren kilat Ramadan di Masjid Al Muttaqin. Program umum remaja muslim tangguh juga digelar di luar Ramadan, di antaranya olahraga karate, memanah, hiking (tafakur alam, red), futsal, rafting dan gelaran program mabit (malam bina iman dan takwa, red).
Dakwah tersebut yakni menggambarkan manajemen Masjid Al Muttaqin modern dan menggarap semua segmentasi dakwah. ”Ya baik umum dan remaja, tanpa dominasi golongan tertentu. Jadi semua bisa menggunakan fasilitas masjid, karena ini masjid umat, bukan masjid golongan tertentu,” pungkasnya. (yos/b/mam/ run)