METROPOLITAN - Kota Sukabumi tak cuma rawan longsor tapi juga berpotensi terkena dampak letusan gunung berapi. Bahkan, tingkat ancaman bencana tersebut berada pada level sedang.
Tak heran, selama dua tahun terakhir ini Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Sukabumi fokus menempuh langkah mitigasi serta langkah efektif dalam pencegahan dampak bencana.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, secara geografis, geologis, hidrologis maupun demografis, Kota Sukabumi memiliki kerawanan bencana level sedang dan single hazard pada level tinggi. “Bencana alam yang rawan terjadi itu antara lain longsor, kekeringan, cuaca ekstrem, termasuk ancaman letusan gunung berapi," ungkap Fahmi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), jumlah bencana alam yang melanda Kota Sukabumi sepanjang 2018 lalu mencapai 155 kejadian. Jumlah tersebut menunjukkan adanya penurunan ancaman bencana jika dibanding 2017 sebanyak 160 kejadian. Bahkan di 2016 jumlah bencana yang melanda sebanyak 187 kejadian.
"Walaupun ancaman bencana cenderung menurun, namun saya imbau agar masyarakat, terutama yang bermukim di dataran tinggi, untuk tetap mewaspadai ancaman terjadinya bencana alam," pinta Fahmi.
Pemberlakuan peraturan daerah (perda) mengenai penanggulangan bencana menjadi salah satu langkah pemda dalam menanggulangi bencana alam. Adanya payung hukum tersebut maka upaya penanggulangan akan melibatkan seluruh elemen masyarakat maupun lintas instansi pemerintah. Dengan begitu, penanganannya akan jauh lebih efektif dan cepat.
Langkah lainnya yang tengah gencar dilaksanakan Pemda Kota Sukabumi dalam kaitan meminimalisasi risiko bencana maupun penanggulangan pascabencana adalah penyelenggaraan kegiatan pelatihan hingga pembekalan keahlian untuk para petugas tanggap bencana. "Melalui pelatihan, tentunya relawan atau petugas tanggap bencana akan mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan dalam situasi darurat," kata Achmad Fahmi.
Salah satu metode pembekalan keahlian penanganan bencana yang saat ini tengah digelar Pemda Kota Sukabumi adalah Drill Vertical Rescue. Dalam kegiatan tersebut, para personel tanggap bencana dari BPBD, PMI maupun Tagana, diberi pembekalan bagaimana melakukan penyelamatan terhadap korban bencana yang berada di tempat tinggi, seperti korban yang berada di gedung. Kemampuan ini harus dimiliki para personel BPBD karena saat ini di Kota Sukabumi telah dibangun gedung-gedung yang tinggi seperti hotel dan objek vital lainnya. (id/feb/run)