Minggu, 21 Desember 2025

Ratusan Warga Ikuti Nikah dan Khitan Massal

- Kamis, 4 Juli 2019 | 15:07 WIB

Acara nikah dan khitanan massal yang digelar untuk memperingati Hari Bakti Adhyaksa ke-59 berlangsung meriah. Bahkan, pasangan suami-istri yang telah lanjut usia turut memeriahkan acara yang digelar di Jalan Raya Cimalati, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

ISTRI Kepala Jaksa Agung (Kejagung) RI, Ros Ellyana Prasetyo, mengatakan bahwa acara ini merupakan rang­kaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 Ikatan Adhyaksa Dhar­makartini.

Sedikitnya ada 104 anak yang ikut dalam khitanan massal dan 86 peserta pasangan nikah massal. “Totalnya ada 242 orang menjadi peserta tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA),” ungkap Ros.

Ia mengatakan, para pe­serta yang meramaikan acara datang dari ber­bagai kota, meli­puti Kabupaten Kota Sukabumi, Kota Depok,

DKI, Kota Bekasi, Kabupten Cianjur, Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.Kota Sukabumi, Kota Depok,

”Gerakan Indonesia Bersih juga akan dilaksanakan di wilayah Jakarta pada Agustus 2019. Rencananya, operasi hernia gratis akan dilaksana­kan di Jakarta,” jelasnya.

Ros meyakini acara ini dapat membantu meringankan ma­syarakat yang memiliki anak tapi belum mampu mengge­lar khitanan. “Termasuk mem­bantu warga yang belum memiliki surat nikah secara sah dari KUA,” tuturnya.

Wakajati Jabar Ari Arifin menjelaskan soal pentingnya kepemilikan akta nikah. ”Kuti­pan akta nikah itu sangat penting bagi masyarakat yang telah berkeluarga karena akan menjadi bukti yang dibutuh­kan untuk kepastian hukum ke depan dalam keluarga, termasuk pembagian waris suami atau istri dan anaknya,” ungkap Ari.

Sementara salah satu pe­serta pasangan nikah massal, Adul (65) dan Namih (55) warga Kampung Rawabogo, RT 05/18, Kelurahan Jatime­kar, Kota Bekasi, mengaku senang karena bisa jadi pe­serta nikah massal.

Sebab sejak menikah pada 1979, ia mengaku tak mengan­tongi surat nikah. “Dulu kan nikah siri. Alhamdulillah se­karang ada program seperti ini,” kata Adul yang sudah memiliki sembilan cucu itu.

Lain Adul lain pula cerita Rehan (2), putra pertama pa­sangan Ahmad dengan Mimin yang jadi peserta khitanan massal.

Saat acara berlangsung, Re­han tampak menangis terus-terusan. Rupanya ia menangis karena menginginkan mainan Tayo yang sempat dijanjikan orang tuanya sebelum dikhi­tan.

”Iya, Rehan dijanjikan mau dibeliin Tayo (mobil mainan, red) kalau mau disunat,” ung­kap sang ayah, Ahmad. (hep/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X