Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi yang membahas Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (PPA) Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran (TA) 2018 mendapat catatan penting dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
Dalam pandangan Fraksi PAN yang diwakili Edi Sudrajat, PAN menilai adanya potensi yang tidak dimaksimalkan dalam menggali Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurut Edi, realisasi PAD pada 2018 berhasil melampaui target. Dari target Rp545,63 miliar menjadi Rp565,37 miliar.
“PAN berpendapat bahwa PAD kita bisa lebih besar apabila pemerintah secara agresif dan terencana membuat terobosan untuk menggali potensi pendapatan dari sektor pengelolaan sumber daya alam dan retribusi serta pajak,” katanya.
Ia juga mempertanyakan soal anggaran yang tidak terserap dalam APBD 2018. Sebab, dari target belanja Rp3,55 triliun menjadi Rp3,30 triliun atau hanya terserap 92,78 persen.
”Kami perlu penjelasan kenapa ada anggaran yang gagal dibelanjakan. Apa penyebabnya,” sindirnya.
PAN juga mengingatkan supaya pelaksanaan APBD harus berbanding lurus dengan realita di lapangan. Sebab, penggunaan anggaran ini terkesan sulit.
Padahal, bantuan dari penggunaan anggaran ini sangat dibutuhkan masyarakat. Seperti infrastruktur jalan desa yang belum memadai, pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit yang belum maksimal.
”Kami sangat berharap ke depan kriteria dan prosedur penggunaan anggaran ini bisa lebih fleksibel demi membantu masyarakat untuk bantuan logistik makanan, kesehatan serta perbaikan sarana dan prasarana yang rusak,” imbuhnya.
Edi mengaku pihaknya kembali mengingatkan agar penyusunan rencana anggaran belanja untuk penganggaran ke depan bisa lebih baik, sehingga tidak ada selisih sisa anggaran belanjanya dengan perencanaan yang matang, tepat dan efisiensi.
”Maka akan lebih banyak lagi program dan kegiatan yang bisa dilaksanakan, sehingga manfaatnya bisa lebih cepat dirasakan masyarakat Sukabumi,” pungkasnya. (ade/feb/run)