METROPOLITAN.id - Seorang kakak di Bogor tega menusuk adik kandungnya hingga meninggal. Peristiwa nahas tersebut terjadi di Gang Kosasih, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Kamis (11/7) malam pukul 21:00. Yang membuat tak habis pikir, pelaku dengan santainya mengambil wudhu dan sempat mengaji di ruang tamu tempat menikam adiknya di tengah keriuahan warga mengevakuasi korban. Pelaku NR (29) merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Sementara korban MR (10) adalah adik bungsunnya. Kakak pertama dari keduanya Hasanudin sempat menceritakan detik-detik usai pelaku menikam adiknya. Saat itu, korban sempat berteriak kesakitan usai mendapat dua tusukan dari sang kakak. Hasanudin yang rumahnya berada persis di samping langsung bergegas menuju sumber suara bersama warga lain yang ikut penasaran. Sayanganya, saat itu pintu dalam kondisi terkunci. Akibatnya, Hasanudin dan beberapa orang lainnya mendobrak paksa pintu tersebut. Setelah pintu terbuka, dirinya kaget sekaligus lemas melihat adik bungsunya sudah bersimbah darah di ruang tamu. Sementara pelaku terlihat menangis sambil berteriak mengucap takbir di hadapan sang adik yang telah ditikamnya. "Adik saya (pelaku, red) juga masih ada, nangis sambil teriak-teriak Allahu Akbar Allahu Akbar di depan tubuh korban," tutur Hasanudin. Anehnya, pelaku lantas masuk ke kamar mandi di tengan keluarga dan tetangganya yang sibuk mengurusi korban yang nafasnya sudah mulai tak beraturan. Tak lama kemudian, pelaku keluar dari kamar mandi dengan muka dan kaki yang terlihat basah. Pelaku lantas duduk dengan santai di ruang tamu sambil mengaji atau membaca Alqur'an. "Pas orang-orang lagi sibuk ngurusin korban, dia malah sempet wudhu terus ngaji di situ," ungkapnya. Saat itu, tak ada keluarga maupun warga yang berani mengamankan pelaku. Keluarga lantas membawa korban ke RS Ummi dengan kondisi rumah dikunci dari luar dan pelaku masih berada di dalam. Pelaku baru diamankan setelah polisi datang ke lokasi. "Waktu kami bawa korban ke rumah sakit Ummi, pelaku dikerem, pintu rumah kita kunci dari luar. Yang nangkep polisi," terang Hasanudin.
-