METROPOLITAN.ID--Jembatan leuwiranji penghubung dua Kecamatan Gunungsindur dan Rumpin ini, sudah mengalami kerusakan. Tidak heran jika bagi pengendara yang melintas jembatan itu bergoyang, hal itu dipicu akibat kendaraan tambang bertonase besar setiap harinya melintas yang menyebabkan baut sudah pada Copot. Panjang jembatan Leuwiranji 150 meter dan lebar 6 meter ini, sudah mengalami kerusakan disetiap tiang besi. Padahal, jembatan yang baru direnovasi tahun 2017 ini, sudah mengkhawatirkan bagi mengguna jalan saat melintas. Terlebih jembatan yang menjadi akses penting bagi kedua kecamatan. "Akibat baut-baut jembatan yang sudah pada copot, jembatan inipun bergoyang. Apalagi kalau dilintasi oleh kendaraan truk besar, kerasa goyangnya," cetus Anita (40) yang sehari-hari jualan tidak jauh dari lokasi jembatan kepada Metropolitan.id. Pantuan metropolitan.id, jembatan cat warna hijau ini selalu terdengar suara 'drug-drug' saat dilintasi kendaraan truk-truk kosong. Selain baut yang sudah kendor, besi penyangga jembatan akses utama bagi kedua kecamatan ini juga sudah sangat mengkhawatirkan. Tokoh Pemuda Desa Sukamulya, Junaedi Adhi Putra, terkait jembatan leuwiranji akibat baut yang sudah copot tentunya akan berdampak pada pengguna jalan. Jika hal ini dibiarkan, pasti jembatan itu akan bergeser. "Sangat khawatir jika ini terus dibiarkan, apalagi lalu lalang kendaraan truk-truk besar melintas. Ini akibat rencana pembangunan jalur tambang yang saling lempar," ujar Junaedi Adhi Putra. Sementara, Kasi Ekbang Kecamatan Rumpin, Mulyadi, soal jembatan leuwiranji yang sudah copot bautnya. Akan segera melakukan kordinasi dengan pihak Unit Pelayanan Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah Leuwiliang. "Segera saya akan lakukan kordinasi dengan pihak UPT, soal jembatan Leuwiranji," tandas Mulyadi. (mul/b/suf)
Lihat Videonya :
https://youtu.be/R82gYbNMQF0
