METROPOLITAN-Dibalik membludaknya pendaftar siswa baru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kompa memunculkan persoalan tersendiri. Sekolah yang berlokasi di Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi tersebut mengalami kekurangan Ruang Kelas Baru (RKB). Alhasil, para murid dipaksa belajar di kelas secara berdesakan.
Secara regulasi, seharusnya setiap kelas itu berisi 28 orang siswa. Namun, karena terkendala RKB, setiap kelas diisi lebih dari 28 murid. “Seharusnya memang kalau menurut aturan per-ruang kelas itu layaknya diisi oleh 28 siswa. Tapi untuk sementara sambil menunggu adanya bantuan kami terpaksa di setiap ruang kelas jumlah siswanya melebihi dari ketentuan,” kata Kepala MI Kompa, Lia Waslia saat di temui diruang kerjanya, kemarin.
Kondisi ini, menurut Lia, disatu sisi membuat pihaknya merasa senang dan bangga atas kepercayaan orang tua siswa, yang mendaftarkan anak-anaknya belajar di MI Kompa. Namun disisi lain, pihaknya sampai saat ini mengalami keterbatasan saranan dan prasarana. Untuk itu, Lia hanya bisa berharap pemerintah dapat membantu kekurangan sekolahannya.
“Dengan kondisi saat ini kami hanya bisa berharap ada bantuan dari pemerintah. Minimal ada penambahan 3 RKB agar proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan layak dan tenang,” ucap dia.
Dalam kesempatan ini, Lia meyakinkan di tengah keterbatasan pihaknya akan terus berupaya untuk memberikan kualitas pendidikan yang terbaik kepada siswa. Karena, pendidikan berkualitas merupakan hal utama yang harus di kedepankan.
Hal senada diungkapkan guru MI Kompa, Sulaeman (43). Dirinya hanya bisa berharap pemerintah dapat meringankan kekurangan di MI Kompa. “Sangat berharap ada RKB. Kalau pun tidak ada bantuan mungkin kami akan membangun secara swadaya dari iuran warga. Karena ini untuk kepentingan masyarakat juga,” singkatnya. (hep/ade/rez)