METROPOLITAN.id - Bripka RE yang menjadi korban polisi tembak polisi di makamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jonggol, Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jumat (26/7) sore. Isak tangis keluarga pun tak terbendung melepas jenazah almarhum di pusara terakhirnya. Di lokasi pemakaman, sang anak, istri dan keluarga almarhum tak henti-hentinya menitikan air mata. "Bapak, ingin ketemu, ingin ketemu," ujar salah satu anak almarhum, Tito saat pemakaman berlangsung. Suaasana duka makin terasa saat petugas melakukan penghormatan terakhir terhadap almarhum. Almarhum pergi meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. "Anak yang perempuan baru lulus SMA, kalau yang laki-laki baru masuk SMP," kata kaka almarhum, Deni Saputra. Sebelumnya, korban Bripka Rahmat Efendi yang diketahui anggota samsat Polda Metro Jaya mengamankan pelaku tawuran atas nama FZ ke Polsek Cimanggis, Kamis (25/7) pukul 20.30 WIB. Tak lama kemudian, orang tua pelaku tauran Zulkarnaen datang bersama RT dan Brigadir Rangga meminta agar pelaku tawuran yang ditangkap bisa dibina oleh orang tuanya. Namun, korban menjawab bahwa proses sedang berjalan. Namun karena nada bicaranya agak keras, RT emosi karena tidak terima. RT lalu ke ruang sebelah dan mengeluarkan senjata api jenis HS 9 dan menembakannya ke arah Bripka Rahmat sebanyak 7 kali tembakan. "Tembakan tersebut mengenai bagian dada, leher, paha dan perut sehingga korban meninggal di tempat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. (mer/fin)