Minggu, 21 Desember 2025

Jelang Idul Adha, Harga Cabai Meroket

- Kamis, 1 Agustus 2019 | 10:52 WIB

METROPOLITAN - Jelang Idul Adha, harga cabai merah di pasar tradisional Kota Sukabumi terus naik dan cenderung mahal. Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagrin) Kota Sukabumi Heri Sihombing mengatakan, dari pantauan harga yang dilakukan petugas di Pasar Tipar Gede dan Pasar Pelita, Kota Sukabumi, harga cabai merah jenis TW mencapai Rp60 ribu per kilogram. Padahal pada beberapa pekan sebelumnya hanya Rp54 ribu per kilogram.

Komoditas cabai merah lokal, lanjut Heri, harganya saat ini mencapai Rp80 ribu per kilogram. Sebelumnya harga cabai merah lokal hanya Rp55 ribu per kilogram. Selanjutnya cabai keriting merah naik dari Rp58 ribu menjadi Rp60 ribu per kilogram. Harga cabai keriting hijau mengalami kenaikan dari Rp25 ribu menjadi Rp38 ribu per kilogram.

Jenis cabai lain mengalami kenaikan harga, yakni cabai rawit hijau naik dari Rp64 ribu menjadi Rp74 ribu per kilogram. Jenis lainnya yang harganya naik yakni cabai rawit merah dari Rp65 ribu menjadi Rp80 ribu per kilogram.

Lonjakan harga tersebut, tutur Heri, berdasarkan mekanisme pasar. Salah satunya dipengaruhi musim kemarau yang berdampak pada sentral penghasil cabai di daerah yang berkurang produksinya.

Untuk komoditas di luar cabai harganya relatif stabil. Heri mencontohkan harga bawang merah stabil di harga Rp26 ribu per kilogram dan bawang putih Rp30 ribu per kilogram. “Jenis bahan sayuran lainnya yakni harga bawang bombay Rp24 ribu per kilogram. Selain itu, harga wortel bertahan Rp11 ribu per kilogram, lobak Rp10 ribu per kilogram dan buncis Rp12 ribu per kilogram,” bebernya.

Heri menerangkan, harga daging ayam juga mengalami kenaikan dari Rp32 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram. Sementara harga telur ayam bertahan Rp24 ribu per kilogram. “Khusus harga daging ayam sebelumnya harga sempat anjlok mencapai Rp25 ribu hingga Rp27 ribu per kilogram. Namun, kini mulai kembali naik sesuai dengan mekanisme pasar,” urainya.

Salah seorang warga Kecamatan Citamiang, Dila N (23), mengatakan bahwa masih mahalnya harga cabai berdampak pada pengurangan jumlah pembelian bumbu dapur tersebut. “Kami berharap harga bisa normal kembali,” katanya. (re/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X