METROPOLITAN.id - Tahjudin harus meregang nyawa dengan cara tragis. Lelaki 50 tahun sopir angkutan sekolah ini tertabrak mobilnya sendiri saat menunggu penumpangnya di depan sekolah SMP Purnawarman dan SMK Binabangsa di Kampung Warung Nangka RT02/08, Desa Rancabungur, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jumat (2/8). Lelaki yang akrab disapa Pelor ini meninggalkan 5 anak dan 2 cucu.
Salah satu anaknya, Jordin mengaku sang ayah merupakan ketua RT di Desa Kerihkil Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. yang sudah 10 tahun menjadi sopir angkutan pelajar jurusan Putatnutug - Ciampea. Dirinya pun tidak menyangka ketika mendapat kabar orang tuanya itu meninggal tertabrak mobil sendiri.
"Saya aneh aja, kok bapak saya narik, tapi ketabrak mobil sendiri. Saya langsung pulang pas dapat kabar, nyampe rumah bapak belum datang masih di rumah sakit ATS," kata Jordin saat ditemui di rumah duka.
Menurutnya, sang bapak meningalkan 5 anak dan 2 cucu. Sementara isterinya sudah lebih dulu meninggal setahun lalu.
"Mungkin ini sudah jalannya," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang tetangga, Murda (40) tidak menyangka ketua RT yang dikenal baik itu harus meninggal dengan cara tertabrak mobil sendiri.
"Dia jadi ketua RT baik, memang kalau nggak narik anak sekolah, dia suka mangkal di Pasar Ciampea dan Putatnutug," singkatnya.
-
Sebelumnya, Tahjudin bersama sopir angkutan pelajar lainnya menunggu para murid selesai belajar dan keluar dari gedung untuk pulang.
Tahjudin sempat memesan kopi bersama teman-temannya sesama sopir untuk menunggu bubaran sekolah. Saat para siswa mulai keluar gerbang, ia langsung bergerak dan menunggu persis di depan mobilnya sambil menawarkan siswa yang keluar untuk naik ke mobilnya.
Saat itu, sudah ada siswa SMK yang naik ke mobilnya. Sementara Tahjudin sendiri masih menunggu penumpang lainnya masuk ke mobilnya.
Tak berselang lama, tiba-tiba mobil Tahjudin melompat dan menubruknya. Ternyata, siswa yang sedari tadi sudah masuk dalam mobil mengotak-atik kunci kontak dan ruang kemudi mobil. Akibatnya, Tahjudin terseret hingga 3 meter di bawah mobilnya.
“Sopir sedang menunggu anak-anak sekolah, namanya nawarin angkutan. Tiba-tiba anak itu masuk terus ngutak-ngatik, terjadilah loncat kendaraan itu,” kata Anggota Unit Laka Polres Bogor Pos Pondok Udik, Aipda Suwardi saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (2/8) sore.
Menurutnya, sang sopir terseret hingga 3 meter. Setelah dilakukan evakuasi ke rumah sakit Atang Sandjaya, nyawa korban tak dapat terselamatkan.
“Namanya anak-anak mungkin tidak sengaja ngontak-ngontak. Terus kaget, loncat mobil itu, jenazahnya sudah dibawa ke rumahnya,” terangnya.
Meski demikian, Suwardi mengaku pihaknya akan tetap memproses kejadian ini. Menurutnya, kasus kecelakaan ini ada indikasi kelailaian karena sopir meninggalkan kontak kunci di dalam mobil.
“Untuk pemilik kendaraan kita akan tetap proses, sebab kendaraan yang menabrak itu dikendarai supir tembak atau korban. Sementara untuk anak sekolahnya akan didalami dulu untuk diproses,” pungkasnya. (mul/b/fin)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:20 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:35 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:53 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:37 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:31 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 06:15 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:22 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:03 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:28 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:10 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:29 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:21 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:18 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:43 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 11:48 WIB