Senin, 22 Desember 2025

Tetap Tenang Saat Kebakaran

- Sabtu, 10 Agustus 2019 | 10:00 WIB

METROPOLITAN - Kevlin , 9, nyengir ketika tali dari vertical rescue terpasang di perut dan selangkangannya, saat ditemui di Festival Anak Bertanya 2019 di Bandung pada Minggu (28/7).

”Let’s go!” serunya dengan suara melengking dan tangan kanan diangkat. Bak pahlawan bertopeng di serial Shin-chan. Tubuh Kevlin terangkat. Senyumnya pun merekah saat dia berhasil ”terbang”. ”Ibu, aku terbang,” ucapnya kepada salah seorang perempuan di seberangnya.

Tangannya dilambaikan ke arah perempuan itu. Vertical rescue memang terpasang di stan Unit Pemadam Kebakaran Pemkot Bandung, Jawa Barat. Petugas harian lepas Encep Iman menuturkan, vertical rescue berguna untuk evakuasi kedalaman dan ketinggian.

”Itu salah satu alat yang dipakai ketika mengevakuasi korban kebakaran atau menolong orang yang masuk ke sumur,” terangnya kepada Jawa Pos. Saat kebakaran, apakah anak-anak boleh membantu mengevakuasi? Encep menjelaskan, jika api belum besar, anak-anak bisa ikut menolong lho. Wah, asyik. Jadi superhero dong. Seneng pastinya.

Tapi, tunggu dulu. Jangan buru-buru memadamkan api. Encep menerangkan, anak-anak perlu memperhatikan sekitar. Yang terpenting, jangan menangis dan berteriak. Kalau takut, cari orang tua.

”Anak usia 10 tahun ke atas sudah bisa membantu. Kalau 10 tahun ke bawah, saya pikir belum bisa. Mereka yang perlu dievakuasi, bukan nyuruh ngebantuin evakuasi,’’ paparnya.

Ada lagi yang bisa kalian lakukan. Ya, betul, mencegah kebakaran. Terbayang nggak kalau api di sekitar kalian berkobar besar, lalu penuh dengan asap. Ngeri, kan? Karena itu, lebih baik mencegah kebakaran daripada memadamkan kebakaran.

Caranya? Selain menjauhi sumber api, kalian bisa memulai dengan hal lain. Misalnya, menegur orang tua yang memasang terminal listrik bertumpuk.

”Terminal listrik yang ditumpuk-tumpuk bisa memicu kebakaran,” tambah Encep. Ditemui di tempat yang sama, Chornelia Saratih, 41, mengatakan bahwa Hamadi Fendy, buah hatinya, menyukai edukasi tentang kebakaran.

Tahun ini Fendy berusia 11 tahun. Koleksi mobil pemadam kebakaran di rumah banyak banget. Karena itu, Chornelia membawa anaknya ke booth pemadam kebakaran di Festival Anak Bertanya.

”Cuman, Fendy ini pemalu. Dia nggak mau main untuk nyoba alat-alat ke om pemadam kebakaran,” tutur Chornelia sambil merangkul anaknya. Di rumah, lanjut dia, anak bungsunya itu menulis di kertas kosong. Kertas tersebut kemudian ditempelkan di bawah sakelar lampu.

”Aku juga nggak tahu dia (Fendy, Red) dapat info dari mana kalau listrik bisa memicu kebakaran. Kertas yang ditempel di bawah sakelar ditulisin, ’Jangan mainan listrik, nanti kebakaran dan kesetrum’,’’ imbuhnya. (sam/c18/nda)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X