Senin, 22 Desember 2025

Gubernur tak Restui Provinsi Bogor Raya

- Selasa, 13 Agustus 2019 | 09:50 WIB

METROPOLITAN - Isu pembentukan Provinsi Bo­gor Raya kembali mencuat dalam pertemuan Bupati Bogor Ade Yasin dengan Wali Kota Bogor Bima Arya. Padahal penggabungan beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat (Jabar) itu sudah ada sejak pemerintahan Bu­pati Bogor Rachmat Yasin, 2012 lalu. Namun, Gubernur Jabar Ridwan Kamil tidak sepakat dengan usulan mengenai Pro­vinsi Bogor Raya.

Menurutnya, pemekaran wi­layah tingkat dua lebih penting ketimbang membentuk pro­vinsi baru. Urusan pelayanan publik sebagian besar berada di kabupaten dan kota. Se­hingga pemekaran wilayah tingkat dua yang perlu didorong, bukan pembentukan provinsi. "Justru yang paling urgent se­karang itu pemekaran kabu­paten-kabupaten menjadi kota tingkat II karena aksi ut­ama dari pelayanan publik itu bukan di provinsi. Itu dalam pandangan saya," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Sementara itu, Ade Yasin ingin mencuatkan pembentu­kan provinsi baru lantaran tak rela dengan pencaplokan se­bagian wilayah Kabupaten Bogor. "Saya bilang daripada kita diminta, lebih baik kita buat provinsi saja. Karena ini wacana sudah lama kan ya, daripada diambil-ambilin gitu kan dan khawatir membuat konflik, jadi lebih baik kita bikin Provinsi Bogor Raya," katanya kepada Metropolitan di Pen­dopo Bupati, kemarin.

Jika berkaca pada Provinsi Banten, lanjutnya, pembentu­kan provinsi baru memungkin­kan. Sebab dengan 27 kabupa­ten dan kota yang ada di Pro­vinsi Jabar saat ini dinilai ter­lalu banyak. “Terlalu luas juga ya. Sehingga kenapa tidak kita bagi saja, minimal kita ada se­puluh, di sana 17, kan gitu. Cucok lah,” ujarnya. Namun, ia me­nyebut wacana itu baru obro­lan santai saja sehingga tidak bakal digarap serius dalam waktu dekat. Menurutnya, da­ripada memulai pertengkaran saudara, bergandengan tangan untuk memajukan wilayah itu lebih baik dengan membentuk provinsi baru. "Kalau mau di­seriusin ya oke, kalau nggak ya lebih baik kita menata kabu­paten yang lebih baik," katanya. (cr2/c/dtk/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X