METROPOLITAN - Setelah kosong selama delapan bulan, akhirnya delapan posisi Eselon II di Kabupaten Bogor diisi melalui proses open bidding. Bupati Bogor Ade Yasin menggunakan hak prerogatifnya memilih para pejabat untuk menduduki delapan kursi yang kosong.
Delapan orang pilihan Ade Yasin itu yakni Muliadi yang didapuk sebagai kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Entis Sutisna sebagai kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Ade Jaya Munadi sebagai kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Zulkifli sebagai kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), Ma’mur sebagai kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Djuanda Dimansyah sebagai kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim).
Untuk staf Ahli Bidang Administrasi dan Keuangan diduduki Dadi Gumilar, asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat diduduki Reynaldi Yushab Fiansyah dan Azzhahir menduduki staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan Kesejahteraan Rakyat, melalui assessment.
Ade Yasin mengaku menaruh harapan yang sangat besar untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat, kepada para pejabat yang dilantik. Terutama yang di Eselon II. ”Yang saya tekankan itu kepada para kepala dinas yang terpilih untuk bekerja dengan baik, mendorong visi-misi agar berjalan dan semuanya harus menjadi pelayan masyarakat,” pintanya.
Ade Yasin mengaku Kabupaten Bogor memang memiliki beberapa catatan buruk, seperti transparansi publik, baik dari segi anggaran maupun informasi. ”Saya juga sudah membuat surat pakta integritas yang di dalamnya terdapat akuntabilitas dan itu adalah bagian dari komitmen para pejabat ini nantinya,” tegasnya.
Sesuai dengan janjinya minggu lalu saat melantik 103 pejabat Eselon III dan IV, pejabat di Bumi Tegar Beriman akan dirombak habis-habisan oleh Bupati Ade Yasin. Menurutnya, itu semua diambil berdasarkan hasil penilaian dari tim penilai. Selain itu, percepatan pembangunan dan pelayanan masyarakat juga menjadi alasan utama Ade Yasin merotasi mutasi pejabat yang ada. ”Ini bukan reward ataupun punishment, tetapi untuk melakukan pembenahan menuju Kabupaten Bogor lebih baik,” katanya.
Menurut politisi PPP itu, dirombaknya jajaran birokrat di Bumi Tegar Beriman merupakan awal dari perbaikan birokrasi yang ada di Bumi Tegar Beriman. Dalam waktu dekat ini, orang yang akrab disapa AY itu menyatakan akan melakukan pelantikan lagi. ”Ini masih sedikit, masih ada lagi nanti. Karena dari 18.000 PNS, masih baru sedikit yang kita rotasi mutasi. Bertahap lah ya,” ungkapnya.
Dengan adanya rotasi mutasi yang dilakukan, AY berharap nantinya para pejabat yang sudah dilantik dan diambil sumpahnya mampu mengemban tugas sebagai pelayan masyarakat. ”Yang memang kami butuhkan adalah sebuah teamwork yang bisa bekerja cepat. Ya ini wajar lah, dalam satu pemerintahan kan saya juga belum pernah rotasi mutasi,” lanjutnya.
Agar program yang ada dapat berjalan baik, ia meminta jika memang ada kekurangan agar diinformasikan untuk evaluasi. ”Jadi kita sudah menghapuskan pola lama, yang ini sudah jadi biasa, ini sudah biasa. Yang kalau biasa tapi tidak bermanfaat untuk apa,” pungkasnya. (cr2/c/mam/run)