Banyak cara untuk menumbuhkembangkan budaya literasi. Seperti yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusip) Kota Sukabumi. Yakni dengan penguatan budaya literasi melalui program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Pada tahap awal, ada sebelas kelurahan di Kota Sukabumi yang siap bertransformasi menjadi inklusi sosial. ”Berkaitan dengan peradaban, harus ada kesepahaman bersama perpustakaan tempat lahirnya peradaban karena bahan bacaan salah satunya terdapat di perpustakaan,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat membuka Brain Storming Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Ruang Offroom Balai Kota Sukabumi, kemarin.
Menurut Fahmi, ketika bertransformasi menjadi inklusi sosial, perpustakaan tidak hanya dijadikan sarana membaca dan mencari literatur. Melainkan menjadi tempat peningkatan kesejahteraan masyarakat.
”Intinya bukan sebatas pusat ilmu pengetahuan, melainkan pusat kegiatan masyarakat. Dan perpustakaan lebih berdaya guna karena berbagai kegiatan dilaksanakan di perpustakaan,” ungkapnya.
Bahkan, lanjut Fahmi, termasuk memfasilitasi warga mengembangkan potensi yang dimiliki dan pengembangan lifeskill warga melalui pelatihan. (hms/ade/suf/run)