METROPOLITAN.ID-Racun yang terdapat di dalam tubuh Edi Chandra Purnama alias Pupung kini tengah diperiksa oleh Tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati. Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan penelusuran tetap memungkinkan meski jasad Pupung nyaris jadi arang. "Masih, masih dimungkinkan. Kami masih berharap, masih berusaha untuk bisa terlihat, bisa terdeteksi," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (28/8/2019). Pupung, pria yang tewas dibakar oleh pembunuh bayaran yang disewa oleh istrinya AK tewas setelah diracun. Hal itu juga terkonfirmasi oleh Polda Metro Jaya. tim dokter forensik bahkan lebih dulu mengambil sampel sejumlah bagian tubuh sesaat jasad tiba. Edy menuturkan langkah tersebut guna memastikan apakah Pupung dan M. Adi Pradana alias Dana (23) lebih dulu tewas lalu dibakar atau sebaliknya. "Kemarin kami lakukan beberapa pemeriksaan, termasuk pembuktian dengan pengambilan sampel untuk menentukan meninggalnya. Jadi meninggal dulu baru dibakar atau masih hidup baru dibakar," ujarnya. Pasalnya sudah tak mungkin memastikan apakah korban mengalami penganiayaan fisik sebelum jasadnya ditemukan terpanggang dalam mobil di Desa Pondok Kaso Tengah, Cidahu, Sukabumi. Edi menyebut sejumlah bagian tubuh yang diambil tim dokter forensik yakni sampel saluran pencernaan, sisa urine, sampel darah dan lainnya. "Jaringan hati yang masih bisa kita ambil untuk pemeriksaan, kita ambil untuk melihat proses itu," tuturnya. Nantinya, Edy mengatakan bakal terlihat jenis racun apa yang digunakan pembunuh bayaran sewaan istri dan anak Pupung, yakni AK dan KV. Namun butuh waktu bagi tim dokter forensik untuk dapat memastikan apa yang diminum Pupung sehingga sampai meninggal. "Apakah masih hidup terus dibakar, kalau masih hidup terus dibakar apa dia diracun dengan narkotika atau apa nanti kita bisa lihat dari hasil pemeriksaan lebih lanjut," lanjut Edy. ###### Rumah Sakit Polri Kramat Jati menargetkan proses identifikasi jasad Edi Chandra Purnama alias Pupung (54) dan M. Adi Pradana alias Dana (23) akan rampung pada pekan ini. Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan pihaknya telah menerima data antemortem atau data medis sebelum kematian dari pihak keluarga korban. "Hasil pemeriksaan DNA yang mungkin Jumat atau paling lambat Senin sudah bisa ada hasilnya untuk identifikasi," kata Edy, saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Rabu (28/8/2019). Data antemortem yang diberikan pihak keluarga korban secara langsung sejak kemarin nantinya dicocokan dengan data posmortem atau data medik setelah kematian. Edy menuturkan lebih dari empat keluarga ayah dan anak itu yang sudah diambil datanya oleh tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati sejak kemarin pagi. "Dari keluarga ada sekitar empat orang, dari adik, kakak, ibu, korban dan orang-orang terdekat korban. Semua sudah kita kirim sampel lengkap," ujarnya. Selain DNA Pupung dan Dana yang jasadnya ditemukan dalam mobil di Desa Pondok Kaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi pada Minggu (25/8/2019). Edy menyebut tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati juga mengambil sejumlah bagian tubuh korban yang hanya tersisa sekitar 80 persen akibat nyaris jadi arang. "Sampel DNA dari korbannya sendiri ada beberapa jaringan yang kita kirim tentunya bukan satu. Karena korban kemungkinan daerah tertentu sudah terbakar jadi kita kirim beberapa sampel dari korban," tuturnya. Sampai berhasil diidentifikasi, Edy mengatakan kedua jasad korban pembunuhan karena motif masalah keluarga dan hutang piutang itu tetap berada di instalasi forensik RS Polri Kramat Jati.(ktr/suf)