METROPOLITAN.id - 2 orang pelajar di Gunungputri, Kabupaten Bogor yang terlibat duel maut hingga menewaskan satu korban jiwa diduga berasal dari sekolah yang sudah sering tawuran. Ada indikasi aksi ini berlangsung secara turun-temurun antara senior dan junior.
"Kedua sekolah ini disinyalir muridnya sering terlibat tawuran. Jadi sudah turun temurun antara senior Junior hanya karena gengsi," kata Kapolres Bogor AKBP A.M Dicky saat rilis di Mapolres Bogor, Senin (2/8).
Untuk itu, dirinya merasa perlu mendalami kemungkinan adanya kelompok-kelompok di dalam sekolah serta keterlibatan alumni dalam aksi saling bunuh tersebut. Dicky juga akan memanggil pihak sekolah untuk membahas persoalan tersebut.
"Ini perlu didalami siapa alumni-alumni nya yang dimungkinkan ada geng di dalamnya. Ini juga harus ada peran aktif pihak sekolah dan kita juga akan memanggil sekolah-sekolah yang terlibat tawuran tersebut. Saya akan menyampaikan hal ini kepada bupati dan diteruskan kepada Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Provinsi karena levelnya SMK," terangnya.
Menurutnya, perlu ada evaluasi dan penilaian terhadap sekolah yang terlibat tawuran. Dicky juga berharap adanya pengawasan ekstra terhadap alat komunikasi dan kegiatan siswa oleh sekolah dan orang tua.
"Kita akan mendata Sekolah mana saja yang terlibat tawuran setiap tahunnya. Data tersebut akan disampaikan k Dinas Pendidikan agar dievaluasi langkah apa saja yang harus dilakukan oleh sekolah," tegas Dicky.
-
Sebelumnya, tawuran pelajar di Bogor kembali memakan korban jiwa. Kali ini, aksi tawuran dilakukan 1 lawan 1 atau duel. Duel dilakukan menggunakan senjata tajam hingga salah satu di antaranya meninggal dengan kondisi mengenaskan akibat tertebas celurit.
Duel maut itu terjadi di depan PT.Vaksindo II, Kampung Baru, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Kamis (22/8). Duel dilakukan malam hari sekitar pukul 23.30 WIB.
Kejadian ini bermula melalui komunikasi lewat aplikasi sosial media antara korban, A (17) dengan pelaku J (17) dan AM (17). Mereka kemudian sepakat untuk bertemu di depan sebuah pabrik di Wanaherang, Kecamatan Gunungputri.
Setelah tiba di lokasi, 2 orang melakukan duel 1 lawan 1 menggunakan celurit. Sementara 1 lainnya hanya menonton.
Duel berlangsung mengerikan. Korban terpaksa tersungkur akibat terkena sabetan celurit. Ada sedikitnya 3 luka sabetan pada tubuh korban yaitu di bagian tangan sebelah kanan dan paha kaki sebelah kanan serta kepala.
Melihat korban sudah tak berdaya, pelaku dan temannya langsumh melarikan diri dari lokasi. Sementara korban meninggal dunia di lokasi.
"Kedua tersangka masih tergolong anak di bawah umur, maka penanganan kasusnya sesuai dengan UU Perlindungan Anak," tandas Dicky. (fin)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:20 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:35 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:53 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:37 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:31 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 06:15 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:22 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:03 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:28 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:10 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:29 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:21 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:18 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:43 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 11:48 WIB