METROPOLITAN – Suparno Jumar dan 20 anggota Satgas Kali Ciliwung terhenyak saat mendapati dirinya yang berada di atas perahu karet harus terhenti perjalanan menyusuri Kali Baru karena adanya timbulan sampah yang menutup lajur air sungai yang berhulu di Cisadane tersebut.
Laporan : Fadil Novianto
Sepanjang tiga kilometer, hanya tumpukan sampah dan aliran limbah yang dilihat oleh Suparno dan timnya. Bahkan perahu karet yang dipinjam dari BPBD Kota Bogor tersebut hampir saja terisi oleh limbah rumah tangga yang keluar dari paralon yang tingginya sekitar tujuh meter dari permukaan air kali.
Ia menceritakan bahwa, pada hari senin (2/9) kemarin, ia dan rombongan melakukan obserbasi kali Cipakancilan atau Kali Baru yang merupakan sodetan dari sungai Cisadane.
Mengawali perjalanan dari Kampung Cibuluh, Kelurahan Kedung Badak. Suparno mengaku bahwa sepanjang penyusuran, dirinya hanya bisa menahan rasa tangis, kesal, amarah dan prihatin atas apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.
“Sampahnya itu gila-gilaan yang ada, baik itu yang ada di permukaan air ataupun di bantaran kali,” katanya menggambarkan kondisi yang ia lihat.
Ia melanjutkan bahwa perahu karet berwarna oranye yang ia naiki sempat terhenti lajunya karena ada pohon besar yang menutupi arus air. Akhirnya pohon pun disingkirkan dan hanyut terbawa arus air yang cukup deras.
Karena tidak mampu menaiki perahu karet saat tiba di Sukaresmi, Suparno pun mencoba untuk terus mengikuti aliran sungai sampai menemukan bagian bantaran kali yang landai agar bisa kembali lagi ke daratan.
Setelah melewati stasiun Cilebut, yang ada di Bumi Tegar Beriman, rombongannya pun terhenti. Bukan lantaran menemukan tanah yang landai, tetapi laju perahu karetnya dihadang oleh timbunan sampah yang menutupi permukaan Kali.
Ia mengaku seperti terhipnotis selama satu jam. Bahkan ia dan rombongannya itu mencoba mengamati bagaimana cara untuk menghilangkan sampah tersebut.
“Dari hasil observasi itu, nantinya tim akan mengajak walikota dan bupati Bogor untuk menaiki perahu karet persis seperti apa yang kami lakukan, agar mereka tahu bagaimana kondisi real di lapangan seperti apa dan seberapa besar masalah yang dapat ditimbulkan oleh timbulan sampah tersebut,” ujarnya.
Ia juga mengunggah sebuah vlog yang menggambarkan kondisi sungai tersebut di Instagram, dan ia mendapati bahwa videonya tersebut mendapat respon dari Najwa Shihab dan juga timnya.
“Nantinya tim mereka (NarasiTv) akan menghubungi pihak terkait, dalam hal ini adalah Walikota Bogor, Bupati Bogor, Dinas PUPR, DLH dan beberapa instansi terkait lainnya,” jelasnya.
Sejauh ini, Metropolitan mencoba mendapatkan penjelasan dari DLH Kabupaten dan belum mendapatkan klarifikasi atas adanya timbulan sampah di Kali Baru yang masuk kedalam wilayah Bumi Tegar Beriman.(cr2)