Senin, 22 Desember 2025

Bukan untuk Event Pengganti, Kami Berlatih untuk PON

- Rabu, 4 September 2019 | 16:00 WIB

METROPOLITAN– Kabar pencoretan ski air dari Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 itu sudah dia dengar sejak sepekan terakhir. Tapi, Ade Hermana Kadir sekuat tenaga berusaha mengabaikannya.Pria 32 tahun tersebut tetap berlatih bersama tim ski air DKI Jakarta. ”Jujur, saat pertama dengar, saya ingin tidak memercayainya,” ungkap Dede.Namun, kenyataan di lapangan, kawan-kawannya tak henti membicarakan kabar itu. Tim ski air Papua yang juga berlatih di Jakarta pun telah menghentikan latihan selama sepekan terakhir.

Dede dan tim ski air Jakarta telah mempersiapkan diri sejak tiga tahun lalu. Di ajang PON 2020, PON kelima yang diikutinya, pula Dede berencana menutup karir di olahraga yang telah dia geluti sejak berumur 6 tahun itu. ”Rencana awal setelah SEA Games 2017 pensiun, tapi ternyata saya mainnya jelek. Jadi, ingin gantung papan di ajang kelas nasional,” katanya.

Namun, impian tersebut kini terancam kandas. Dede mengatakan, jika benar ski air dicoret, dirinya tak mau ada ajang pengganti. ”Beda kelas dong,” cetusnya.

Kalau memang ski air batal dicoret, Dede bakal habis-habisan di Papua tahun depan. Demi perpisahan yang indah dengan olahraga yang dicintainya itu.

Tapi, kalau ternyata tak ada ski air di Papua kelak, Dede pasrah. ”Yang pasti, persiapan kami untuk PON, bukan untuk event pengganti,” tegas atlet kelahiran Jakarta pada 23 Desember 1987 tersebut.

Atlet wushu DKI Jakarta Edgar Xavier Marvelo juga memilih fokus ke ajang terdekat dulu, Kejuaraan Dunia Wushu 2019 di Tiongkok pada Oktober mendatang. Sembari menunggu kepastian apakah benar wushu akan dicoret dari PON 2020. ”Saya no comment dulu soal kabar (pencoretan wushu dari PON 2020, Red) itu,” ucap peraih perak Asian Games 2018 dari nomor changquan tersebut.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X