“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Ada pendapat yang menyebut bahwa yang dimaksud dosa di sini adalah dosa kecil hingga meninggikan derajat seseorang. Pendapat lain menyebut bahwa secara mutlak setiap dosa bisa terhapus dengan amalan puasa Asyura.
Puasa Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram yang jatuh pada Selasa (10/9/2019). Untuk menjalankan ibadah, diperlukan suatu niat agar ibadah tersebut menjadi khusyuk.
Niat menjadi rukun yang harus dilakukan.
Niat merupakan itikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan.
Meskipun niat menjadi urusan dalam hati, melafalkannya akan membantu seseorang untuk menegaskan niat tersebut.
Sebagian ulama juga berpendapat bahwa niat terletak dalam hati dan tidak disyaratkan untuk diucapkan.
Berikut ini bacaan niat puasa Asyura dikutip dari niat puasa:
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat puasa hari sunah asyura, sunah karena Allah Ta’ala
Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan lain. Di bulan mulia ini, larangan untuk melakukan perbuatan dosa lebih ditekankan dibanding bulan lain.
Hal ini tak lain karena begitu mulianya bulan Muharram. Menjadi bulan Allah, tentu saja banyak kemuliaan dan nilai-nilai yang tersimpan di bulan Muharram. Allah SWT akan melipatgandakan dosa kemaksiatan dan melipatgandakan pahala amal shalih.
Amalan shalih yang dapat dilakukan dapat berubah amalan wajib maupun sunnah. Penjelasan mengenai niat dan keutamaan puasa Asyura dapat dilihat di sini: puasa Asyura.
(Tribunnews.com/Miftah)